YS (35 Tahun), warga Desa Bojo, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, sempat dirawat intensif di rumah sakit usai didor polisi terkait kasus pembunuhan terhadap istrinya sendiri. YS kini dinyatakan meninggal dunia.
Pemakaman YS disaksikan ratusan warga di taman pemakaman umum setempat, Selasa (2/6/20/20). Dia dimakamkan tepat disamping pusara sang ibu tercinta. YS meninggalkan tiga anak yang masih berusia belia.
"Jadi almarhum meninggalkan tiga anak, dua putra dan satu putri yang masih kecil. Yang pertama baru berumur delapan tahun, harapan keluarga, semoga ketiga anak ini bisa menggapai cita-citanya," kata Kapolsek Budong-Budong, IPTU Suparman yang dikonfirmasi wartawan usai menghadiri pemakaman YS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi berharap, pihak keluarga bersama warga setempat, memberi semangat dan dukungan moril terhadap ketiga anak YS. Anak-anak YS diharapkan dapat melanjutkan hidup usai peristiwa memilukan yang dialami kedua orang tuanya.
"Tujuannya agar anak-anak ini bisa puluh dari trauma, sembuh dari apa yang dialami, faktor lingkungan terutama dari dukungan masyarakat sangat dibutuhkan, agar mereka bisa bangkit pasca-kejadian yang dialaminya," sebut Suparman.
YS saat itu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif, usai dilumpuhkan polisi dengan timah panas, lantaran nekat memberikan perlawanan saat akan ditangkap polisi, usai menghabisi nyawa HS (28 Tahun), istrinya sendiri menggunakan parang, Senin (1/6) kemarin.
Belum diketahui secara pasti pemicu YS sehingga nekat menghabisi nyawa istrinya. Kuat dugaan YS memiliki penyakit kejiwaan yang diduga kambuh.
Saat ini, ketiga YS anak yang telah yatim piatu, diketahui dalam perawatan nenek dan saudara dari almarhum ayah mereka.
(gbr/gbr)