PCNU Banyuwangi Ajak Tukang Becak Jagongan soal Pancasila

PCNU Banyuwangi Ajak Tukang Becak Jagongan soal Pancasila

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 01 Jun 2020 22:29 WIB
PCNU Banyuwangi Ajak Tukang Becak Jagongan Pancasila
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Hari lahir Pancasila tiap 1 Juni diperingati pula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi. Bersama dengan tukang becak, Pengurus NU Banyuwangi ini jagongan sambil berlebaran.

PCNU Banyuwangi mengundang para tukang becak yang merupakan representasi kaum marhen jagongan di Kantor PCNU Banyuwangi, Jalan Ahmad Yani, Senin (1/6/2020).

Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini duduk lesehan bersama para tukang becak di ruang tamu kantor NU. Sembari menikmati jajanan lebaran, ia menampung berbagai keluhan mereka. Mulai soal perekonomian hingga keluarga. Terutama di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini.

"Penghasilan kami menurun. Karena Corona itu sekarang sepi," ungkap Usman (46), salah seorang tukang becak

Dengan penghasilan yang terbatas tersebut, membuat hubungan mereka di dalam keluarga sering bergejolak. Karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Akhirnya, ya sering dimarahi istri," keluh pembecak yang lain dengan bahasa Using.

Usai mendengarkan keluh kesah dari para marhen tersebut, Gus Makki mengenalkan program dari Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Banyuwangi.

"Jika keluarga bapak ada yang sakit dan kesulitan untuk berobat, datang ke kantor NU. LAZISNU siap untuk turut membantu. Begitu pula ketika sampai kesulitan makan, jangan malu datang kesini," tegas Gus Makki.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Makki juga membesarkan hati mereka. Menurut pengasuh Pesantren Bahrul Hidayah tersebut, menjadi tukang becak dan berbagai pekerjaan berat lainnya adalah pilihan Tuhan. Tak semua orang bisa kuat menjalani hal yang demikian.

"Jika bapak-bapak sekalian sabar dan ikhlas menjalani hal berat ini, serta terus berikhitiyar untuk mencapai yang terbaik, maka sungguh mulia panjenengan semua di hadapan Allah SWT," ujar Gus Makki.

Gus Makki juga mengajak para marhen tersebut, untuk tetap teguh mempertahankan Pancasila. "Apabila ada orang yang ngajak-ngajak untuk anti-pancasila, ngomong dengan tegas Pancasila harga mati. Jika masih ngotot ngejak sampean ke khilafah, komunis atau lainnya yang anti-pancasila," tambahnya.

Di tengah-tengah obrolan tersebut, juga diselingi menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Seperti Indonesia Raya, Garuda Pancasila dan beberapa lagu lainnya. Menariknya, dari 75 tukang becak yang hadir, ditunjuk salah seorang untuk membacakan teks Pancasila.

"Kalau ada yang berani membacakan teks Pancasila, maka semua akan dapat sembako," tantang Gus Makki kepada para tukang becak yang kebanyakan mengaku tak lulus Sekolah Dasar tersebut.

Akhirnya dipilih salah seorang dari mereka untuk menghafalkan Pancasila. Tugas tersebut ditunaikan dengan baik. Dari sila pertama hingga terakhir, mampu membacakan Pancasila secara hafal dan lancar. Semuanya pun mendapatkan bingkisan sembako dari Lazisnu. Berupa beras, minyak goreng dan mie instan. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.