Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Daha Selatan, Brigadir Leonardo Latupapua dan Kanit Intel Polsek Daha Selatan, Brigadir Djoman Sahat Manik Raja menjadi korban penyerangan terduga teroris berinisial AR. Keduanya diserang saat sedang menjaga mapolsek bersama Bripda Azmi dini hari tadi.
"Pada saat kejadian, anggota sedang melaksanakan piket jaga malam, terdiri dari 3 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan kepada detikcom, Senin (1/6/2020).
Sekitar pukul 02.15 WITa, Bripda Azmi yang berada di ruang Unit Reskrim mendengar keributan di ruang SPKT. Azmi lalu mendatangi sumber suara ribut-ribut itu dan mendapati rekannya, Leonardo terluka akibat bacokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripda Azmi mendatangi ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo sudah mengalami luka bacok," ujar Ahmad.
Setelah itu Azmi meminta Djoman Sahat untuk bersama-sama dengan dirinya menolong Leonardo. Namun tiba-tiba AR menyerang Azmi dan Djoman Sahat dengan membabi buta.
"Pelaku mengejar anggota yang mendatangi ruang SPKT tersebut dengan senjata tajam jenis samurai," ucap Ahmad.
![]() |
Polsek Daha Selatan Diserang Pria Bersamurai, Mobil Patroli Dibakar:
Azmi mampu menghindar, namun Djoman Sahat mengalami luka. Mereka kemudian berlari untuk menyelamatkan diri ke ruang Unit Intel dan mengunci pintu ruangan dari dalam sambil menelepon ke Polres Hulu Sungai Selatan.
Saat bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan tiba di tempat kejadian perkara (TKP), AR masih bersembunyi di ruang Unit Reskrim. AR yang sudah berada di tengah kepungan aparat lalu diminta menyerahkan diri.
"Sampai bantuan dari polres datang, pelaku tidak mau menyerah," tutur Ahmad.
Akhirnya polisi menembak pelaku. AR kemudian dievakuasi ke RSUD Hasan Basry Kandangan dan meninggal saat hendak diberi pertolongan medis.
Sementara itu akibat serangan AR, Brigadir Leonardo gugur. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti satu buah samurai lengkap dengan sarungnya, bendera ISIS, satu unit sepeda motor, satu tas pinggang warna hitam. Polisi juga menyita lembar kertas surat bertulis tangan dengan ajakan jihad, satu kunci sepeda motor, satu jerigen isi 5 liter warna putih dengan bau bensin.
"Sebelum ke ruangan SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), pelaku membakar mobil, mobil dinas patroli polsek," terang Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Mochamad Rifa'i kepada detikcom sebelumnya.