Viral Emak-emak-Petugas Gerbang Tol Terbanggi Besar Ribut Gegara Bayar Tunai

Viral Emak-emak-Petugas Gerbang Tol Terbanggi Besar Ribut Gegara Bayar Tunai

Idham Kholid - detikNews
Sabtu, 30 Mei 2020 10:40 WIB
poster
Foto: Ilustrasi viral di media sosial. (Edi Wahyono-detikcom)
Jakarta -

Video berisi terjadi keributan antara emak-emak pengendara jalan dengan petugas gerbang Tol Terbanggi Besar, Ruas Tol Bakauheni-Tebanggi Besar, viral di media sosial. PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola tol memberikan klarifikasi.

Dilihat detikcom pada Sabtu (30/5/2020), video yang beredar itu berdurasi 1 menit 40 detik. Tampak terjadi adu mulut antara petugas gerbang tol dengan pengguna jalan.

Dinarasikan, keributan terjadi soal pembayaran tol. Saat itu mesin sedang mati. Sementara si pengguna jalan tidak mau membayar dengan cash sehingga menerobos gerbang tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi mati lampu bagaimana?" kata seorang petugas tol di video itu.

"Saya ngomong baik-baik tadi ya, Bu bayar cash kata saya, ibunya nggak mau, tunggu kata saya, ibu nerobos, salah siapa?" lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, si pengguna jalan tampak menunjukkan uang Rp 50.000. "Tadi saya bayar nggak ke kamu?" kata pengguna jalan itu ke petugas lainnya.

"Iya, tapi ibu nerobos," kata petugas tol lainnya itu.

Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol cabang Bakauheni-Terbanggi Besar, Hanung Hanindito yang dimintai konfirmasi memberikan penjelasan soal peristiwa itu. Hanung mengatakan peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol (GT) Terbanggi Besar, Jumat (29/5) pukul 09.12 WIB.

"Kronologi kejadian adalah sebagai berikut, pada saat insiden terjadi, terdapat masalah pada generator set (Genset) yang ada di gerbang tol sehingga mengakibatkan aliran listrik terputus dan proses transaksi menjadi terhambat," ujar Hanung dalam keterangan tertulisnya.

Tonton juga 'Masih Nekat Mudik? Polisi Sebar Banyak Titik Penyekatan di Jawa!':

[Gambas:Video 20detik]

Pada saat yang bersamaan, lanjutnya, terdapat salah satu pengguna tol yang hendak melintas dan melakukan pembayaran di GT tersebut dengan menggunakan uang elektronik (UE).

"Karena kondisi aliran listrik yang sedang mati, proses transaksi tidak dapat dilakukan dengan menggunakan UE dan petugas meminta pengguna untuk membayar secara tunai yang ditolak oleh pengguna jalan dikarenakan saldo UE yang ia miliki masih mencukupi. Menindaklanjuti hal tersebut petugas memberikan opsi untuk keluar melalui GT lain atau menunggu, dan pengguna tol memilih untuk
menunggu hingga aliran listrik dapat berfungsi kembali," katanya.

Saat sedang menunggu, lanjut Hanung, pengguna tol menabrak Rubber Cone yang telah dipasang petugas. Sehingga menyebabkan terjadinya perselisihan antara Petugas layanan transaksi tol dengan pengguna jalan.

"Hutama Karya selaku pengelola jalan tol mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh petugas tol telah menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM)," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(idh/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads