Pemkot Solo tengah menyiapkan regulasi dengan kemungkinan dapat menerapkan new normal pada Juli 2020. Salah satunya juga menunggu kesiapan sekolah.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan new normal kemungkinan akan diterapkan pada Juli dengan mengambil titik awal pada saat siswa mulai sekolah.
Sebab di Solo, pandemi ini paling berdampak pada sekolahan. Pandemi berakibat pada kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah sejak dua bulanan lalu. Sementara kegiatan lain relatif masih berjalan dengan ketentuan-ketentuan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diharapkan Juli, itu kan entry point-nya anak-anak mulai sekolah. Libur panjang ini kita lakukan pencegahan penularan terhadap anak itu bagaimana. Sekarang saja masih ada anak yang PDP dan positif," kata Ahyani, Rabu (27/5/2020).
Terkait new normal di luar sekolah, pemkot akan menggodok pedoman-pedoman baru. New normal juga akan dibarengi dengan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
Menurutnya, penerapan new normal nantinya harus disertai tindakan tegas atau sanksi. Selama ini, kata dia, protokol kesehatan masih sebatas imbauan.
"Nanti mulai diatur kegiatan-kegiatan yang menuju kenormalan baru ini. Itu nanti kita bahas sanksinya. Tapi Perwali itu bukan sanksi yang berat. Mungkin sanksi sosial, disuruh nyapu atau apa," kata dia.
Sementara Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo belum bisa menentukan kapan new normal bisa dimulai. Pihaknya masih akan menyiapkan infrastruktur dan regulasi untuk kesiapan new normal, terutama di sekolah.
"New normal di sekolah masih kita siapkan infrastrukturnya. Kalau untuk jaga jarak tempatnya kurang. Atau nanti 30 persen di rumah, 70 persen di sekolah. Nanti masih kita pikirkan lagi," katanya.