Di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, puluhan rumah nelayan dan warung yang ada di bibir pantai terendam luapan banjir rob. Derasnya hantaman gelombang mengakibatkan salah satu rumah mengalami kerusakan.
Salah seorang warga Maryani, mengatakan gelombang tinggi tersebut terjadi selama dua hari terakhir. Bahkan hari ini hantaman gelombang laut lebih parah dibanding Selasa (26/5/2020).
"Siang tadi lumayan parah, bahkan sampai masuk ke rumah dengan ketinggian hingga 50 sentimeter," kata Maryani saat dikonfirmasi, Rabu (27/5/2020).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung Suroto, mengatakan banjir rob kali ini mengakibatkan satu rumah warga rusak dan puluhan yang lain terendam.
Selain itu sejumlah kios dan warung dan tiga unit gazebo yang ada di bibir pantai juga mengalami kerusakan. Terkait kondisi ini, BPBD Tulungagung mengimbau masyarakat dan nelayan yang ada di pesisir pantai untuk berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan.
"Karena gelombang tinggi ini masih akan terjadi beberapa hari ke depan," ujarnya.
Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna bersama jajarannya menyalurkan bantuan ke para korban banjir rob yang ada di pesisir Pantai Sine. Polisi meminta masyarakat lebih berhati-hati terkait kondisi cuaca buruk tersebut.
"Kami harap bantuan ini bisa meringankan masyarakat nelayan yang ada di sini. Yang paling penting jaga diri, karena gelombang tinggi masih terjadi," ujar Pandia.
Guna mengantisipasi kejadian tersebut Polres Tulungagung telah melaksanakan respon cepat (Quick Respon) dengan menerjunkan personel yang bersinergi dengan TNI, BPD, forpimca dan pemuda setempat untuk membuat tanggul pasir sejumlah 2.000 sak.
Selain itu memberi bantuan sembako kepada masyarakat terdampak sejumlah 100 paket sembako sesuai dengan Jargon Polres Tulungagung ASTUTI (Agunge Sikap Tulung Tinulung) guna mewujudkan kehadiran negara di tengah masyarakat khususnya di Kabupaten Tulungagung. (fat/fat)