Kata Pemerintah Jika Masyarakat Ngeyel Abaikan Protokol Kesehatan

Kata Pemerintah Jika Masyarakat Ngeyel Abaikan Protokol Kesehatan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 27 Mei 2020 16:05 WIB
Ketua Gugus Tugas Penanganan Wabah Corona Doni Monardo
Ketua Gugas COVID-19 Doni Monardo (Rakean R Natawigena/20detik)
Jakarta -

Pemerintah mengatakan, saat pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan, ada kemungkinan terjadinya ketegangan antara masyarakat dan aparat. Ketegangan terjadi apabila ada masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, dalam rapat terbatas, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memaparkan kepada Presiden Jokowi terkait upaya persuasif aparat kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Doni berharap masyarakat berdisiplin terhadap protokol kesehatan pencegahan virus Corona.

"Memang potensi-potensi ini kemungkinan besar timbul. Panglima TNI menekankan lebih pada pendekatan persuasif, komunikatif, termasuk dari kepolisian, dan kita harapkan masyarakat memiliki disiplin pribadi yang lebih tinggi, termasuk kesadaran kolektif," ujar Doni seusai rapat terbatas, Rabu (27/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni menambahkan, aparat yang berjaga juga bisa menyerahkan masyarakat yang ngotot mengabaikan protokol kesehatan kepada sekuriti.

ADVERTISEMENT

"Ketika masyarakat yang tadi--katakanlah--ngeyel atau tidak mau, aparat keamanan akan menyerahkan kepada sekuriti. Sekuriti apakah itu di pasar atau di tempat tertentu," kata Doni.

Namun Doni meyakini ketegangan masyarakat dengan petugas tidak terjadi. Doni tidak ingin ketegangan timbul karena persoalan kecil.

"Kita sangat optimistis bahwa ketegangan tidak akan terjadi. Seluruh masyarakat bisa sabar, menahan diri. Jangan karena persoalan sepele, lantas menimbulkan ketegangan," ucapnya.

(dkp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads