IPDN Bantah Gelar Acara yang Langgar PSBB Saat Lebaran

IPDN Bantah Gelar Acara yang Langgar PSBB Saat Lebaran

Muhamad Rizal - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 17:02 WIB
Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN Baharuddin Pabba
Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN Baharuddin Pabba (Foto: Muhamad Rizal/detikcom).
Sumedang -

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengklarifikasi mengenai kegiatan makan siang saat Idul Fitri 1441 Hijriah yang dinilai melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN Baharudiin Pabba menyatakan, tidak benar pihaknya melakukan kegiatan yang telah melanggar PSBB dan tidak memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Corona.

"Tidak benar, yang kami selenggarakan hanya makan siang dan itupun kita melakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tempat duduk," kata Baharuddin saat ditemui di Kampus IPDN, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020).

Baharuddin menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan makan siang biasa. Hanya saja kegiatan tersebut memang dihadiri rektor dan pejabat IPDN lainnya.

"Itu hanya kegiatan makan siang biasa yang rutin dilakukan oleh praja setiap harinya. Karena ini hari raya Lebaran makanya Rektor dan pejabat IPDN lainnya datang karena mereka ini kan sebagai pengganti orang tua mereka di kampus," kata Baharudin.

"Kebetulan saja di hari Lebaran ini kita ingin memotivasi praja yang sudah lama kita karantina dan tidak boleh di jenguk oleh orang tua bahkan tidak boleh cuti untuk pulang ke kampung halaman, maka kami di sini selaku orang tua mereka akan memberikan motivasi kepada mereka," tambahnya.


Ditanya soal acara hiburan dengan mendatangkan penyanyi, pihaknya mengakui bahwa penyanyi tersebut merupakan dari luar kampus. Namun, dia memastikan, para penyanyi tersebut dicek kondisi kesehatannya sebelum masuk kampus.

"Betul mereka didatangkan dari luar, namun mereka pun diperiksa terlebih dahulu sesuai protokol kesehatan. Dan hasilnya mereka ini sehat, kita juga tidak sembarangan untuk mengundang penyanyi ini," ucap Baharuddin.

Kegiatan hiburan tersebut memang untuk menghibur para praja yang selama ini melakukan kegiatan aktivitas di dalam kampus kurang lebih selama tiga bulan lamanya. Menurutnya para praja harus diberikan motivasi agar imunitas mereka tetap terjaga.

"Tentunya juga kita ingin menjaga psikologis mereka, bisa dibayangkan kalau 80 hari tidak kemana-mana hanya di tempat itu saja tentu mereka akan jenuh dan bosan," katanya.

Bahkan menurutnya telah beredar informasi bahwa adanya larangan salat di lingkungan kampus IPDN. Dia memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

"Kita bisa membuktikannnya, dengan foto kegiatan Salat Idul Fitri ada buktinya. Kita tidak melarangnya bahkan khotibnya pun berasal dari praja sendiri," jelas Baharuddin.

Kegiatan Salat Id sendiri kata Baharuddin, dilaksanakan di depan barak masing-masing, sehingga dapat melaksanakan salat sesuai protokol kesehatan.

"Bagi praja muslim yang melaksanakan kegiatan Salat Id mereka lakukan di depan barak masing-masing, semuanya ada 38 titik," tegas Baharuddin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads