.webp)
Seorang ibu berinisial E (53) dinyatakan positif corona (COVID-19) setelah menjalani tes PCR dua kali berturut-turut dengan hasil yang berbeda. Hasil PCR pertama positif kemudian kedua kalinya negatif.
Tes PCR dilakukan di RS Krakatau Medika, Cilegon. Wanita 53 tahun itu awalnya melakukan rapid test mandiri dan hasilnya reaktif. Ia kemudian melakukan swab dan dibawa ke laboratorium PCR di RSKM Cilegon.
"Sebelumnya saudari E melakukan rapid test mandiri pada tanggal 13 Mei hasilnya reaktif dan disuruh melakukan isolasi mandiri. Kemudian pada hari yang sama dilakukan tes PCR di RSKM Cilegon kemudian pada tanggal 15 Mei hasilnya positif, kemudian pada hari yang sama saudari E melakukan PCR yang kedua di RSKM dan hasilnya diketahui pada tanggal 17 Mei dinyatakan negatif," kata Jubir Gugus Tugas COVID-19 Cilegon, Aziz Setia Ade dalam keterangannya, Selasa (26/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laboratorium PCR di RSKM diketahui baru dan peralatannya baru diberikan oleh Kementerian BUMN. Hal tersebut membuat beberapa sampel harus divalidasi di laboratorium PCR di Jakarta.
"Karena peralatan laboratorium di RSKM baru maka beberapa sampel harus divalidasi dulu ke Jakarta. Kemudian hasil positif pertama dan kedua dibawa ke laboratorium pusat di Jakarta untuk dilakukan validasi," kata Aziz.
Hasil PCR baru diketahui pada 23 Mei dan dinyatakan positif corona setelah dilakukan uji validasi di laboratorium di Jakarta.
"Kemudian pada 23 Mei kedua hasil validasi tersebut diketahui dan dikonfirmasi positif," ujarnya.
Tim Gugus Tugas memerintahkan E untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Ia diketahui berdomisili di Komplek PCI, Kota Cilegon.
"Selanjutnya saudari E akan menjalani terus PCR ke 3 setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari dari tanggal 13 Mei 2020," ujarnya.
(zlf/zlf)
