Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan hingga hari ini total ada 510 kasus positif Corona di wilayahnya. Dia menyebut sebagian kasus positif tersebut merupakan imported case dari wilayah zona merah.
"Jadi dari total 478 positif di Sumbar terus ditambah lagi sekarang 32, itu imported case di luar dari Sumbar itu 39, dan itu datangnya dari para perantau ya. Jadi total imported case sejauh ini 39 ya," kata Irwan lewat saluran Zoom dalam konferensi di Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (26/5/2020).
Irwan kemudian bercerita terkait rangkaian warga rantau yang kembali ke wilayah Sumatera Barat. Sejak 31 Maret-22 April, Irwan mengatakan Pemprov Sumbar telah melakukan pembatasan secara selektif dan pencatatan warga yang hendak kembali ke Sumbar, meski saat itu aturan PSBB dan larangan mudik belum disampaikan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, dari rentang waktu tersebut, lebih dari 100 ribu masyarakat rantau tercatat kembali ke wilayah Sumatera Barat.
"Jadi di Sumatera Barat sejak tanggal 31 Maret itu sudah melakukan pembatasan selektif kepada para perantau yang menuju ke sini. Pantauan tanggal 31 Maret itu kita sudah meletakkan posko-posko didukung TNI-Polri di sembilan perbatasan darat, satu di airport, dan satu di laut. Itu hanya melakukan pengecekan dan pencatatan nama-nama," sebutnya.
"Sampai pada 22 April ini kita mulai PSBB, itu ada 109.204 ribu perantau yang datang dari tanggal 31 Maret. Jadi dari 31 Maret sampai 22 April kita lakukan pengecekan itu segitu," sambun Irwan.
![]() |
Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan penerapan PSBB hingga larangan mudik berpengaruh terhadap angka warga rantau yang kembali ke Sumbar. Dia menyebutkan ada penurunan sebesar 30% warga yang tidak mudik imbas penerapan kebijakan tersebut.
"Setelah PSBB itu ada pengaruh 30% tidak pulang kampung ya. Jadi PSBB ini kan tidak ada pelarangan, tapi pembatasan. Jadi, misalnya yang naik mobil Kijang Inova dari 6 jadi 3. Nah kemudian setelah tanggal 24 April keluar Permenhub 25 soal larangan mudik, itu sudah hampir dikit sekali, jadi totalnya tidak sampai 3.000 hingga 4.000," tutur Irwan.
Terkait kebijakan penyekatan arus balik mudik, Irwan mengimbau kepada seluruh warganya yang mudik ke Sumbar untuk tidak kembali ke Jakarta. Hal serupa juga dia sampaikan kepada warga rantau untuk tidak pulang ke Sumbar selama pandemi Corona berlangsung.
"Jadi, imbauan kami dari rantau untuk tidak pulang lagi, lalu yang dari sini (Sumbar) juga tidak usah balik lagi. Kalau kita diam di sini, saudara kita diam di sana, insyaAllah tidak ada lagi penyebaran virus Corona," pungkasnya.