Beredar informasi melalui WhatsApp yang menyebutkan seorang pasien positif Corona atau COVID-19 kabur dari perawatan di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat. Pasien melarikan diri itu disebut-sebut pedagang yang masuk klaster Pasar Antri, Cimahi.
Narasi tulisan itu isinya, "jika ada orang ini berkeliaran di daerah anda, bahwa ibu positif covid-19 yg telah kabur dr rs di daerah, bilih ngontrak tong ditampi (kalau ngontrak jangan diterima) dia orang pojok. waspada info terpercaya no hoaks. Sebarkan".
Informasi lainnya menyebutkan ada penjemputan pasien positif di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, yang baru pulang dari Jakarta. "Di sebelah superindo ada rmh kontrakn. di situ lain. eta mah anu anak muda gadis yg make ransel. dia mudik dr jakarta dng kondisi sdh sakit batuk ternyata positif".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkot Cimahi buka suara berkaitan sejumlah informasi tersebut. Kepala Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Kota Cimahi Harjono menyebutkan pasien positif kabur dari RSUD Cibabat itu tidak benar.
Ia menegaskan pasien perempuan berusia 60 tahun yang berjualan kerudung di Pasar Antri itu tengah menjalani perawatan. "Informasinya dipastikan hoaks. Karena tidak ada pasien kabur dan ibu yang positif itu saat ini aman di dalam ruangan perawatan dan pengawasan," ucap Harjono saat ditemui, Selasa (26/5/2020).
Sementara itu, soal penjemputan pasien asal Jakarta oleh petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), Harjono meluruskan informasi tersebut. Ia menjelaskan warga yang dijemput itu merupakan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Jadi pasien itu karyawan perusahaan di KBB. Dia sebelumnya sudah PDP, dirawat di RS Santosa. Swab test pertama dia negatif, lalu pulang. Swab test kedua ternyata positif, jadi dia dijemput lagi oleh petugas. Jadi nggak pulang dari Jakarta, karena dia di rumah baru dua hari," tutur Harjono.
Pihaknya meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi hoaks yang akhirnya bisa memperkeruh suasana di tengah pandemi Corona. "Ini kan akhirnya menyesatkan, apalagi belum tahu kebenarannya malah disebarkan lagi," kata Harjono.
Saat ini Pemkot Cimahi terus melakukan penanganan pasien positif klaster Pasar Antri sekaligus melakukan tracing kontak erat.
"Terus kami lakukan tracing kontak erat untuk pasien positif klaster Pasar Antri dan yang lainnya. Kalau ada permasalahan saat penanganan, akan langsung ditangani petugas," ucap Harjono.