Mobil yang dikemudikan seorang kapolsek menabrak rumah warga hingga menewaskan anak balita dan neneknya di Rembang. Kapolres Rembang mengatakan kapolsek itu mengaku banting setir mendadak karena merasa menghindari orang menyeberang.
Kapolres Rembang AKBP Dolly A Primanto menyebut yang bersangkutan berinisial S, berpangkat iptu, menjabat kapolsek di lingkup Polres Rembang.
Dolly menjelaskan mobil melaju dalam kecepatan kisaran 60 km/jam. Iptu S mengaku, pada saat kejadian, dia merasa melihat orang yang sedang menyeberang. Iptu S lalu banting setir ke kiri agar tidak menabrak orang tersebut, sehingga justru menabrak rumah warga.
"Sementara informasi awal, kapolsek itu katanya menghindari ada orang menyeberang. Kecepatan 60 km/jam. Kemudian banting (setir) kiri, nabrak rumah. Di sana kena anak kecil, ada neneknya juga, akhirnya meninggal. Halusinasi, pengakuannya si kapolsek ini dia halusinasi ada orang nyeberang," paparnya.
"Saya tanya-tanya warga itu memang di sana sering kejadian kecelakaan. Dalam waktu dekat ini sudah ada 4-5 kali kejadian seperti itu di lokasi yang sama," lanjut Dolly.
Diberitakan sebelumnya, mobil Isuzu Panther yang dikendarai Iptu S menabrak rumah dan menewaskan anak balita dan nenek di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Rembang, Senin (25/5), sekitar pukul 20.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak juga video Kronologi Bajaj Vs TransJ di Pademangan:
(mbr/mbr)