Viral sebuah foto yang menunjukkan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) rute Angke-Bogor ramai di hari pertama Lebaran. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) angkat bicara soal peristiwa ini.
Dalam foto yang diunggah oleh akun Instagram @infojkt24 yang dilihat detikcom, Minggu (24/5/2020), para pengguna KRL tampak berdesak-desakan meski mengenakan masker. Ada juga foto yang memperlihatkan antrean panjang penumpang saat membeli tiket di Stasiun Angke.
"Minggu (24/5/20) antrean panjang para penumpang KRL saat membeli karcis di Stasiun Angke, Jakarta Barat siang hari tadi," tulis akun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengungkapkan PT KCI sudah memantau adanya antrean pengguna KRL di stasiun Angke, Karet, dan Tanah Abang sejak pukul 14.00 WIB. Menurutnya, saat stasiun kembali dibuka, terjadi antrean pembelian tiket selama 15 hingga 20 menit. Kemudian pengguna segera diarahkan menuju peron KRL sesuai batasan jumlah pengguna yang dimungkinkan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saat stasiun kembali dibuka, terlihat antrean pembelian tiket yang berlangsung selama 15 hingga 20 menit. Pengguna selanjutnya diatur menuju ke peron dengan tertib sesuai batasan jumlah pengguna yang dimungkinkan," kata Anne dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Anne mengatakan PT KCI telah berusaha mengurai antrean dengan menjalankan dua rangkaian kereta tambahan. Kedua kereta tersebut adalah KRL jurusan Angke-Bogor dan KRL rute Manggarai-Bogor.
"Untuk mengurai antrean pengguna, PT KCI juga menjalankan dua rangkaian kereta tambahan yaitu KA 1786 relasi Angke-Bogor berangkat pukul 16.40 WIB dan KA 1790 relasi Manggarai-Bogor yang berangkat pukul 17.39 WIB. Dua kereta tambahan ini melengkapi 172 jadwal perjalanan KA yang dioperasikan untuk sore hari ini," ucap Anne.
Selain itu, Anne mengungkapkan, PT KCI melakukan sistem penyekatan pengguna KRL mulai dari gerbang masuk stasiun hingga ke peron. Menurut Anne, KRL juga telah dilengkapi dengan alat penanda dimana pengguna harus duduk dan berdiri di KRL. Hal ini dimaksudkan agar terjadi pysical distancing mulai dari peron hingga di dalam KRL.
Anne pun mengingatkan masyarakat agar menggunakan KRL hanya untuk keperluan mendesak dan tidak membawa anak-anak. Selain itu, pengguna juga diminta untuk tidak terburu-terburu dan memaksakan diri untuk naik ke dalam kereta yang telah penuh.
"Dalam mengantisipasi kepadatan pengguna, PT KCI memberlakukan sistem penyekatan pengguna sejak dari gate hingga masuk ke peron agar physical distancing di peron dan di dalam KRL terjaga. Selain itu di seluruh kereta juga telah dilengkapi dengan marka untuk menandai posisi pengguna dapat duduk dan berdiri," tutur Anne.