Physical Distancing, Penumpang KRL Dibatasi Hanya 70 Orang Per Gerbong

Physical Distancing, Penumpang KRL Dibatasi Hanya 70 Orang Per Gerbong

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 13:08 WIB
KRL melintas di kawasan Rawajati, Jakarta, Jumat (14/12/2018). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan
Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Jakarta -

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Persero Didiek Hartantyo mengatakan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek sudah menerapkan prinsip physical distancing selama pandemi Corona (COVID-19). Hal ini dilakukan dengan memangkas kapasitas penumpang menjadi 60-70 orang per gerbong.

"Dalam situasi PSBB ini kami terapkan protokol di mana satu kereta hanya berisi 60-70 orang. Kita atur physical distancing, kemudian berdiri dan duduk kita sudah gambarkan di kotak-kotak. Apabila lebih petugas siap mengatur ke kereta lainnya," kata Didiek dalam konferensi pers di YouTube BNBP Indonesia, Kamis (21/5/2020).

Padahal, kata Didiek, dalam kondisi normal kapasitas KRL bisa menampung 209 penumpang. Mereka bisa menaiki KRL dalam kondisi duduk maupun berdiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kereta komuter umumnya dalam kondisi biasa bisa menampung 209 penumpang, ada yang duduk dan ada yang berdiri," ungkapnya.

Selain itu, Didiek mengungkapkan terjadi penurunan jumlah penumpang pasca pandemi COVID-19. Kini, penumpang KRL hanya berkisar 180 ribu-200 ribu per hari.

"Bepergian berkurang, kondisi normal komuter itu mengangkut sekitar 1 juta sampai 1,1 juta. Dalam kondisi sekarang penumpang kami hanya sekitar 180 ribu-200 ribu," jelasnya.

Didiek pun mengakui ada perbedaan treatment antara penumpang KRL dan penumpang kereta luar biasa, yaitu penumpang KRL tidak diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan. Namun ia pastikan protokol kesehatan tetap dijalankan di kedua jenis kereta.

"Jadi untuk komuter (KRL) memang treatment-nya beda ya, kita tidak bisa mensyaratkan surat kesehatan, namun protokol kita lakukan sesuai satgas. Artinya, yang bersangkutan masuk stasiun harus pakai masker dan cek temperatur pakai alat sehingga yang bersangkutan suhu di atas 38 ada penanganan," ungkapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads