Penerimaan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) Masjid Raya Bandung berkurang jelang Idul Fitri 1441 H. Juru Bicara Masjid Raya Bandung Muhammad Iqbal Muhadjir mengatakan penerimaan ziswaf menurun drastis.
Merosotnya penerimaan ziswaf ini, kata Iqbal, berkaitan dengan pengurangan aktivitas masyarakat di sekitar Masjid Raya Bandung. Biasanya, pelancong atau warga yang berbelanja di sekitar Alun-alun Bandung, menyempatkan untuk membayar ziswaf.
"Efek pandemi ini kita ada penurunan yang drastis, hampir 90 persen penurunannya, sekarang kan masjid ditutup, pertokoan ditutup juga, kami juga memang membuka layanan penerimaan ziswaf di luar," kata Iqbal saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, khusus untuk zakat fitrah biasanya setiap malam takbiran, sedikitnya 4.000-an paket zakat dibagikan kepada mustahik atau warga yang menerima zakat di Masjid Raya Bandung. Namun, saat ini hanya sekitar 400-an paket.
"Jadi pembagian ziswaf itu dibagikan pada malam takbiran, biasanya masyarakat penerima zakat berkumpul. Jumlah mereka sangat banyak, nah sekarang ada penurunan drastis pendapatan ziswaf karena masa pandemi ini," tutur Iqbal.
Agar warga tak berkerumun, ujar Iqbal, pembagian ziswaf pun akan disalurkan langsung secara door to door kepada mustahik. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya soal penyaluran zakat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan semua pihak untuk menjaga kemaslahatan keamanan, kita akan sebarkan sebagian zakat melalui mitra ziswaf Masjid Raya Bandung di seluruh Jabar," kata Iqbal.