Puluhan polisi di Ponorogo menjalani rapid test. Itu dilakukan karena sebelumnya ada satu anggota Reskrim Polres Ponorogo yang reaktif.
"Jadi pada Selasa (19/5) lalu Pemkab Ponorogo melalui Dinkes melakukan sampling rapid test massal. Hasilnya ada 36 yang reaktif. Salah satunya ada anggota kami," tutur Kabagops Polres Ponorogo Kompol Basuki Nugroho kepada detikcom, Jumat (22/5/2020).
Basuki menambahkan, untuk mengantisipasi penyebaran Corona, pihaknya langsung melakukan rapid test terhadap 33 anggota Reskrim. Beruntung, hasilnya nonreaktif.
"Dari 33 yang rapid test hasilnya nonreaktif," imbuh Basuki.
Ia menjelaskan, tugas anggota reskrim salah satunya melakukan penyelidikan di tempat umum. Seperti pasar, mal atau lokasi lainnya yang berinteraksi dengan masyarakat.
"Yang bersangkutan kan sering lidik ke tempat keramaian di dalam Kota Ponorogo. Sehingga dilakukan rapid kepada anggota reskrim," tambah Basuki.
Menurutnya, selama dua bulan terakhir, anggota reskrim yang reaktif tidak menjalani dinas luar. Hanya berada di dalam lingkup Kota Ponorogo.
"Apalagi yang bersangkutan saat ini terlihat sehat, saat di rapid test juga terlihat sehat. Kita masih menunggu hasil swab seperti apa," paparnya.
Basuki menambahkan, selain dari anggota reskrim juga ada anggota intel yang di-rapid test. Ini untuk mengetahui kondisi para anggota kepolisian terutama yang berhubungan dengan reskrim.
"Selain anggota reskrim juga ada intel yang kami tes," imbuh Basuki.
Hingga saat ini, yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab keluar. Pun juga, yang bersangkutan saat ini tidak menunjukkan gejala.
"Kondisinya terlihat sehat, sementara isolasi mandiri 14 hari sambil menunggu hasil swab. Mudah-mudahan negatif," pungkas Basuki.