Pimpinan KPK Akui PSBB Saat Corona Pengaruhi Kinerja Penindakan

Jakarta - Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSSB) mempengaruhi kinerja penindakan KPK. Sebab, menurutnya, banyak akses ke daerah-daerah terhambat karena penerapan PSBB.

"Ya harus kita akui ya bahwa karena ada PSBB ini maka kemudian transportasi pesawat kemarin ada tidak ada, juga transportasi darat antarkabupaten diportal, itu memang terus terang sangat mempengaruhi (penindakan KPK, red)," kata Nurul Ghufron saat siaran langsung di akun Instagram KPK dengan penyanyi Oppie Andaresta, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Pimpinan KPK: Gratifikasi di Atas Rp 1 Juta Wajib Diumumkan dan Dilaporkan

Ia mengaku, di tengah pandemi virus Corona ini, target-target KPK di sektor penindakan sedikit menurun. Namun, ia menjelaskan target yang dimaksud ialah asset recovery atau pemulihan aset bukan tangkapan KPK.

"Adaptasi dengan COVID ini jadi walaupun tentu secara rasionalitas kami tentu agak kemudian menurunkan beberapa target tapi sekali lagi selama ini target kami bukan target kepada berapa orang yang harus ditangkap, berapa lama pidana, bukan itu. Tapi kami selama ini ke depan adalah menargetkan... recovery asset. Berapa kerugian negara yang bisa kami kembalikan," ujarnya.

Baca juga: KPK Ingatkan Anggaran Penanganan Corona di Daerah Rawan Penyelewengan

Untuk diketahui, pemerintah memang menerapkan kebijakan PSBB selama masa pandemi virus Corona. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menekan penularan virus Corona.

Sejumlah daerah di Indonesia pun menerapkan PSBB selama pandemi virus Corona ini. Dengan diterapkannya PSBB, sejumlah moda transportasi, mulai darat, laut, dan udara, pun dibatasi jam operasionalnya. (ibh/dwia)