Pimpinan KPK: Strategi Kami Agar Orang Tak Korup, Kenapa Hanya Terhibur OTT?

Pimpinan KPK: Strategi Kami Agar Orang Tak Korup, Kenapa Hanya Terhibur OTT?

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 20 Mei 2020 19:25 WIB
Komisi III DPR hari ini memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon pimpinan KPK. Salah satu yang diuji adalah Nurul Ghufron.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menepis anggapan pemberantasan korupsi di Indonesia melemah akibat sepinya operasi tangkap tangan (OTT). Dia justru mempertanyakan persepsi publik yang hanya menilai kinerja KPK dari jumlah OTT yang dilakukan.

"Ada yang bilang, 'KPK sekarang kok lagi sepi ya nggak ada OTT-nya.' Logikanya orang-orang itu kenapa hanya terhibur ketika KPK mendapat koruptor. Padahal ini sedang bekerja supaya korupsi ini tidak terjadi," kata Ghufron dalam diskusi virtual bertajuk 'Intrik, Modus Kejahatan Baru dan Penegakan Hukum di Era Pandemi COVID-19', Rabu (20/5/2020).

Ghufron menjelaskan kepemimpinan KPK di periode sekarang memiliki pendekatan atau strategi tersendiri dalam memberantas korupsi. Strategi pertama, membuat masyarakat untuk tidak mau melakukan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kebijakan kami atau strategi kami bagaimana pertama penyelenggara negara tidak mau korup. Makanya ada pendidikan masyarakat, sosialisasi baik melalui ke sekolah atau partai politik," jelasnya.

Strategi kedua KPK dalam memberantas korupsi ialah dengan mempersempit sistem dan celah dalam melakukan tindak korupsi tersebut. Ghufron menyebut, jika dua langkah tersebut gagal mencegah tindak korupsi, proses OTT akan dilakukan pihaknya.

"Strategi kedua itu supaya tidak bisa korupsi. Maka kemudian sistemnya dipersempit untuk melakukan korup. Baru kemudian supaya takut, OTT itu kan sifatnya hanya untuk menakut-nakuti," ungkap Ghufron.

"Sebenarnya harapan kami supaya tidak mau korup, tidak bisa, sistemnya dipersempit dan transparan. Kalau masih bandel baru kita takuti dengan OTT itu. Jadi mohon dipahami pendekatan kami," sambungnya.

Lebih lanjut, Ghufron mengatakan hingga kini pendekatan pencegahan korupsi terus dicanangkan oleh KPK di periode sekarang. Untuk itu, dia meminta publik sadar jika proses OTT sekadar hiburan semata.

"Sepanjang kami mampu mencegah akan kami cegah, tapi kalau tidak mau maka akan kami tangkap. Jadi, jangan tunggu KPK OTT atau jebloskan ke penjara koruptor. Jadi OTT itu hanya hiburan saja. Sepanjang cara-cara pencegahan dilakukan tapi masih bandel ya kami tangkap," pungkas Ghufron.

Halaman 2 dari 2
(mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads