Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta 16 orang tenaga kesehatan yang mogok kerja untuk kembali aktif merawat pasien COVID-19. Pemda Dompu masih berkoordinasi soal insentif yang dituntut para tenaga kesehatan.
"Kalau bisa sambil menunggu keputusan, mereka untuk bekerja atau aktif kembali," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dikes Dompu Abubakar Husen kepada detikcom, Rabu (20/5/2020).
Dia menegaskan, pihaknya akan tetap memperhatikan nasib para tenaga kesehatan yang bekerja keras demi mencegah penyebaran virus Corona. Namun dia meminta para tenaga kesehatan sabar dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tetap perhatikan nasib mereka, kami minta sabar dulu sambil menunggu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 16 orang Nakes di Dompu mogok kerja karena tidak dapat intensif makan dan intensif bulanan. Mereka meninggalkan 6 orang pasien positif Corona yang dirawat di Gedung Isolasi Karantina Sanggilo, Kecamatan Woja.
Mereka mogok sejak Selasa (19/5/2020). Mereka serentak meninggalkan tempat isolasi karantina pasien sejak pukul 11.30 Wita.
"Kita hanya diberi makan sebanyak dua kali sehari selama bekerja ini, itu pun untuk malam karena bertepatan dengan bulan puasa," ungkap salah seorang tenaga kesehatan yang enggan disebutkan identitasnya pada detikcom, Rabu (20/5).
Mereka merupakan perawat dengan status pegawai sukarela yang tersebar di 14 puskesmas pembantu yang ada di Kecamatan Woja.
"Jumlah nya kita ada 16 orang, 2 dari kami ada yang PNS, 14 adalah pegawai sukarela," ujarnya.
Para tenaga kesehatan yang berjumlah 16 orang itu meninggalkan 6 pasien positif yang masih dirawat di Gedung Sanggilo.
"Masih 6 pasien positif, tinggal tunggu swab yang kedua kalinya," sebutnya.