Pemerintah berhasil melampaui target untuk menguji lebih dari 10.000 spesimen terkait virus Corona pada 19 Mei. Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad berharap kemampuan tes itu perlu ditingkatkan untuk pelacakan COVID-19.
"Masih harus ditingkatkan. Itu kunci penting itu," ungkap Riris saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).
Riris menyebut meningkatnya jumlah spesimen yang dites akan mempengaruhi jumlah kasus yang ada di Indonesia. Seperti adanya kemungkinan peningkatan kasus baru atau bahkan penurunan kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih bisa terjadi karena yang dilaporkan harian ini itu kan ada labnya antara swab diambil, antrean dan sebagainya. Artinya bisa jadi itu juga mempengaruhi naik turunnya (kasus positif)," katanya.
Tonton video 'Kabar Baik, Uji Klinis Vaksin Corona Moderna Fase I Berhasil':
Riris menyebut, saat ini orang yang diperiksa bukan saja yang memiliki gejala COVID-19, namun juga reaktif hasil rapid test. Dia menyebut hasil rapid test membuka peluang kasus positif cenderung menurun karena sudah melewati masa inkubasi virus.
"Tetapi juga kemudian ketika kita semakin memperluas kriterianya maka kemungkinan. Kalau dulu orang yang dites itu kan orang yang bergejala, ketika bergejala dites maka kemungkinan positif lebih besar. Sekarang orang yang tidak bergejala tapi rapid testnya positif itu juga dites swab. Bisa jadi dia sudah tidak sakit dan tidak ada virusnya sehingga hasilnya negatif," katanya.
"Jadi itu yang mempengaruhi. Tapi secara umum akan terjadi peningkatan," imbuhnya.
Diketahui pada Selasa (19/5) kemarin, target pemerintah untuk memeriksa 10 ribu spesimen per hari tercapai. Bahkan melampaui hingga 12 ribu spesimen.
"Sampai dengan hari ini spesimen yang telah kita periksa sebanyak 202.936 spesimen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), dalam siaran langsung lewat kanal YouTube BNBP Indonesia, Selasa (19/5).
Pada Selasa (18/5), jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 190.660 spesimen. Dengan demikian, ada 12.276 spesimen baru yang berhasil dites Corona dalam sehari.