JK: Jangan Coba-coba Herd Immunity di RI, Korbannya Pasti Banyak

JK: Jangan Coba-coba Herd Immunity di RI, Korbannya Pasti Banyak

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 20:28 WIB
Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung resmi dilantik menjadi dewan kehormatan PMI 2019-2024. Berikut foto-foto momennya.
Jusuf Kalla (Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta -

Ada asumsi liar berkembang, orang-orang bakal kebal terhadap virus Corona apabila semua masyarakat sudah mempunyai kekebalan terhadap virus Corona. Istilahnya, masyarakat sudah mencapai herd immunity (kekebalan kawanan) karena sudah pernah terpapar virus itu. Jusuf Kalla (JK) memperingatkan agar tidak ada yang mencoba membiarkan penularan virus Corona di Indonesia supaya herd immunity tercapai.

"Jadi jangan coba-coba yang begini. Korbannya banyak, pasti," kata Jusuf Kalla dalam Webinar Universitas Indonesia soal Segitiga Virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang pernah menjabat Wakil Presiden dari Presiden SBY hingga Presiden Jokowi ini menyampaikan herd immunity bakal menimbulkan bahaya, yakni korban jiwa yang banyak. Teorinya, semakin banyak orang yang terpapar virus, kian banyak pula orang yang bakal kebal virus. Namun efek sampingnya akan ada banyak orang yang tewas karena virus itu.

"Negara apa yang ingin seperti itu? Dan itu tidak dianjurkan oleh WHO atau lembaga apa pun untuk main coba-coba. Itu belum pasti lagi imun, bisa saja mati," kata JK.

ADVERTISEMENT

JK mengulas herd immunity yang konon dituju oleh Swedia karena negara Skandinavia itu tidak melakukan lockdown. Akibatnya, tingkat kematian di Swedia lima kali lipat dibanding negara-negara tetangganya.

"Kalau korban materi barangkali bisa saja diganti, tapi kalau korban jiwa bagaimana?" kata JK.

JK menyampaikan WHO tidak menganjurkan negara menempuh jalan menuju herd immunity melalui pembiaran penularan virus Corona. Pemerintah Indonesia sendiri sudah menjamin tak akan menerapkan cara itu.

"Herd immunity itu kalau di text book ada, tapi di kita siapa yang memakai? Kalau herd immunity, maka kenapa harus ada PSBB?" kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), kepada detikcom, Kamis (14/5) lalu.

Yuri melihat cara pembiaran untuk mencapai herd immunity mirip seperti hukum rimba. Namun itu tidak ada di Indonesia.

"Herd immunity itu kan cuma hukum rimba saja, yang kuat bakal hidup dan yang tidak kuat bakal mati. Kalau seperti itu ngapain pemerintah dari awal capek-capek mengurus ini semua? Biarkan saja kalau yang masih hidup maka itu nanti yang akan melanjutkan. Itu namanya herd immunity. Kalau kita mau membiarkan herd immunity, ngapain kita berlelah-lelah membikin gugus tugas dan segala macamnya?" tutur Yurianto.

Halaman 2 dari 2
(dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads