Herd Immunity Jelas-jelas Bukan Solusi Atasi Pandemi

Round-Up

Herd Immunity Jelas-jelas Bukan Solusi Atasi Pandemi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 07:13 WIB
Prodia menyediakan pemeriksaan SARS-CoV-2 RNA dengan metode real-time RT-PCR (PCR COVID-19) yang mendeteksi 3 (tiga) target gen sekaligus yaitu Gen E, N, dan RdRP sesuai dengan protokol yang ditetapkan World Health Organization (WHO)
Ilustrasi (Foto: dok. Prodia)
Jakarta -

Istilah herd immunity sedang ramai diperbincangkan khalayak di tengah pandemi COVID-19. Disebut-sebut sejumlah pihak bakal menggunakan 'metode' ini untuk mengatasi pandemi. Pejabat dunia menegaskan herd immunity bukanlah suatu solusi.

Apa itu herd immunity? Dirangkum detikcom, Rabu (13/5/2020), salah satu pengertian herd immunity adalah kondisi saat sejumlah orang dalam populasi punya daya imun yang sangat baik sehingga tahan penyakit. Adanya herd immunity memungkinkan penyakit tidak menyebar lebih luas dan bisa ditahan. Namun, sebagian orang bakal meninggal dunia karena tak kebal virus.

Ide ini sempat menjadi pergunjingan saat awal-awal penanganan wabah di Inggris. Publik menganggap pemerintahan Boris Johnson sedang menggulirkan cara herd immunity untuk mengatasi Corona di Inggris, meskipun akhirnya pemerintahan Inggris menepis kebenaran isu itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep ini ditentang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Herd immunity disebut bisa sangat fatal dampaknya.

"Mungkin saja negara yang kurang menerapkan langkah-langkah, tidak melakukan apapun, tiba-tiba secara ajaib akan mencapai kekebalan kawanan (herd immunity), dan tidak masalah apabila kita kehilangan orang-orang tua selama proses tersebut," kata Direktur Eksekutif Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, dalam jumpa pers mengenai COVID-19, di Jenewa, Swiss, tanggal 11 Mei 2020, sebagaimana disiarkan kanal YouTube United Nations, diakses detikcom pada Rabu (13/5).

ADVERTISEMENT

"Ini adalah kalkulasi yang amat sangat berbahaya," imbuh Ryan

Herd dalam bahasa Inggris berarti 'kawanan binatang', misalnya kawanan serigala, kawanan domba, atau kawanan burung. WHO menegaskan manusia tak bisa disamakan dengan kawanan binatang.

"Manusia bukanlah kawanan hewan," kata Ryan.

Ryan menjelaskan, pada dasarnya konsep herd immunity adalah cara mencapai kekebalan tubuh dari virus dengan cara vaksinasi, bukan dengan cara pembiaran penularan virus terhadap manusia. Konsep herd immunity berisi perhitungan berapa banyak orang yang bisa divaksinasi supaya semuanya bisa kebal.

"Maka saya pikir kita perlu sangat berhati-hati ketika menggunakan istilah ini terkait penularan alami dan manusia, karena ini bisa mengarah ke artimetika yang sangat brutal," kata Ryan.

Ryan percaya negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya kemauan untuk menjaga masyarakatnya. Setiap negara menghargai individu-individu masyarakatnya sendiri dan bakal melakukan apapun untuk menjaga kesehatan mereka. Dengan menjaga kesehatan, maka itu sama artinya dengan menjaga ekonomi dan menjaga kehidupan sosial.

Ide herd immunity menghadapi virus Corona sempat disinggung Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam acara televisi. Dengan mengekspos lebih banyak orang terhadap COVID-19, peluang sembuh makin banyak dan terbentuk daya tahan tubuh dan komunitas yang lebih baik.

"Dengan pendekatan herd immunity, satu dari banyak orang hanya akan mengalami gejala minimal. Hasilnya, kita bisa membangun daya tahan tubuh komunitas dan sistem kesehatan untuk menanganinya," kata Rutte.

Rutte segera meralat ide herd immunity setelah mendapat tanggapan negatif dari ahli kesehatan. Dalam klarifikasinya, Rutte menjelaskan, herd immunity adalah efek samping dari upaya pemerintah menangani COVID-19 dan bukan fokus utama.

Di Twitter, warganet dari Indonesia kini bergunjing bahwa pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah cara mencapai herd immunity. Pemberian izin beraktivitas kerja bagi warga berusia 45 tahun ke bawah adalah salah satu bentuknya.

Halaman 2 dari 2
(gbr/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads