Kematian Terus Bertambah, Satgas COVID-19 Blitar Imbau Warga Salat Id di Rumah

Kematian Terus Bertambah, Satgas COVID-19 Blitar Imbau Warga Salat Id di Rumah

Erliana Riady - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 18:07 WIB
persebaran corona di blitar
Persebaran Corona di Blitar (Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Angka kematian cepat warga Kabupaten Blitar akibat terpapar virus Corona terus bertambah. Untuk itu, Gugus Tugas COVID-19 meminta warga melaksanakan salat Id di rumah saja. Sebab, pada moment itu potensi penukaran sangat tinggi.

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti bilang, imbauan sekaligus permintaan ini berdasarkan jumlah kematian pasien terpapar Corona yang terus bertambah. Dan potensi paparan makin tinggi, jika warga abai menjaga physical dan social distancing saat lebaran tiba.

"Saya imbau, saya minta, mohon warga salat Id di rumah saja. Karena saat lebaran, makin banyak sanak saudara berdatangan dari episentrum Corona ke Blitar. Seperti dari Surabaya, Malang, Kediri dan Tulungagung. Potensi paparan makin tinggi kalau kita tidak disiplin menjaga protokoler kesehatan COVID-19," tandas Krisna kepada detikcom, Selasa (19/5/2020).

Kekhawatiran Krisna sangat beralasan. Karena data yang masuk ke gugus tugas, jumlah kematian terus bertambah. Dan waktu penderita menyampaikan keluhan gejala Corona menuju kematian sangat singkat.

"Laporan yang masuk, jarak antara keluhan demam, batuk dan sesak dengan kematian itu sangat singkat. Apalagi, pasien yang sudah manula dengan penyakit penyerta, durasi masuk rumah sakit dan dinyatakan meninggal, rata-rata hanya dalam hitungan jam," ungkapnya.

Hingga hari ini, jumlah total kematian sebanyak 32 orang. Dengan rincian dari status ODP ada 14, status PDP sebanyak 15 dan pasien positif sebanyak 3 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) jumlah kematiannya paling banyak dengan waktu sangat singkat.

Data terbaru yang masuk, satu PDP manula dinyatakan meninggal setelah masuk rumah sakit rujukan hanya selama enam jam. Pasien pria berusia 82 tahun itu merupakan warga Kecamatan Selopuro.

"Pasien masuk RS Ngudi Waluyo Senin (18/5) jam 08.00 WIB pagi dan dinyatakan meninggal jam 14.00 WIB. Sempat diambil tes swabnya," tutur Krisna.

Dan hari ini juga ada laporan kematian PDP asal Kecamatan Gandusari. Seorang wanita berusia 37 tahun yang baru pulang dari Surabaya. Pasien mengalami demam, batuk dan sesak nafas masuk RS Ngudi Waluyo pada Jumat (15/5) dan meninggal Selasa (19/5) dini hari tadi.

Selain kematian dua PDP, hari ini juga dilaporkan kematian dua ODP. Pemakaman empat warga yang diduga terpapar virus Corona ini menggunakan protap penanganan COVID-19.

"Oh ya, saya imbau juga warga sering berkumur menggunakan cairan kumur. Karena cara itu dinilai efektif membunuh virus di tenggorokan sebelum masuk saluran nafas dan paru-paru," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.