Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno mengatakan, pasien sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojol di Surabaya. Pria 36 tahun itu diisolasi di RSUD Jombang sejak Kamis (30/4) sebagai PDP.
"Pasien positif Corona terbaru pria 36 tahun, profesinya ojol di Surabaya, saat ini dirawat di RSUD Jombang," kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran membenarkan, pasien positif Corona tersebut sebelumnya berstatus PDP. Dia dirawat di ruang isolasi bersama istrinya yang berusia 30an tahun. Selain mengalami gejala klinis yang mengarah ke COVID-19, hasil rapid test pasangan itu reaktif.
"Awal masuk istrinya ada keluhan batuk, panas dan sesak nafas. Kalau suaminya sesak nafas, tapi tidak separah istrinya," terangnya.
Pasangan suami istri tersebut lantas menjalani tes swab. Hasil tes baru diumumkan Senin (18/5) siang. Hanya si suami yang dinyatakan positif COVID-19.
"Justru suaminya yang positif Corona, istrinya negatif," ungkap dr Pudji.
Karena dinyatakan negatif Corona, istri pengemudi ojol diizinkan menjalani isolasi mandiri di rumah. Sedangkan pria 36 tahun itu tetap diisolasi di RSUD Jombang hingga dinyatakan sembuh.
"Kondisi pasien saat ini sudah bagus. Istrinya kami nyatakan bebas COVID-19, tapi kami wajibkan isolasi mandiri di rumah," tandas dr Pudji.
Dengan begitu, pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jombang kini berjumlah 24 orang. Yakni perempuan 55 tahun asal Kecamatan Jombang, perempuan 51 tahun asal Ploso, pria 56 tahun pegawai Kantor Kemenag Jombang, dokter perempuan usia 42 tahun asal Diwek, pria 45 tahun asal Bandar Kedungmulyo satpam di Surabaya, pria 53 tahun asal Diwek pegawai Kantor Kemenag Jombang, pria 58 tahun guru asal Diwek dan perempuan 56 tahun istri penjual es keliling asal Peterongan.
Disusul pria 35 tahun tenaga kesehatan asal Ploso, pemuda 16 tahun asal Tembelang dan pemuda 16 tahun asal Diwek keduanya santri Temboro, kakek 60 tahun asal Sumobito, perempuan 51 tahun asal Tembelang karyawan toko di Surabaya, pria 41 tahun dan perempuan 40 tahun asal Sumobito pasangan suami istri pedagang sayur di Pasar Keputran Surabaya, perempuan 48 tahun asal Jombang pemilik toko kelontong di Pasar Tunggorono dan pria 64 tahun asal Jombang staf di sebuah yayasan pendidikan.
Juga perempuan 47 tahun asal Ngusikan, perempuan 43 tahun asal Kabuh, perempuan 46 tahun asal Kesamben dan perempuan 44 tahun asal Jogoroto. Keempatnya karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Surabaya. Terakhir perempuan 42 tahun asal Kecamatan Gudo buruh pabrik roti di Surabaya, pria 45 tahun asal Kecamatan Diwek sopir pribadi di Surabaya, serta pria 36 tahun pengemudi ojol di Surabaya.
Dari jumlah itu, baru 2 orang yang dinyatakan sembuh. Yaitu pria 58 tahun guru asal Kecamatan Diwek dan perempuan 42 tahun asal Kecamatan Diwek dokter yang berdinas di Kabupaten Kediri. Sementara seorang pasien lainnya meninggal dunia di RSI Jemursari, Surabaya, Kamis (14/5). Yakni perempuan 51 tahun asal Tembelang karyawan toko perabotan rumah tangga di Surabaya. (fat/fat)