Di Desa Ini Kades dan 17 Orang Meninggal Masuk Daftar Penerima Bansos

Di Desa Ini Kades dan 17 Orang Meninggal Masuk Daftar Penerima Bansos

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 12:26 WIB
Sekdes Kraguman Klaten Martoyo menunjuk data 28 KK penerima BST yang diusulkan dinonaktifkan, Selasa (19/5/2020).
Foto: Sekdes Kraguman Klaten Martoyo menunjuk data 28 KK penerima BST yang diusulkan dinonaktifkan, Selasa (19/5/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Dalam sebuah desa di Kabupaten Klaten Jawa Tengah terdapat 28 penerima bantuan sosial tunai (BST) dampak pandemi virus Corona atau COVID-19 salah sasaran. Mereka terdiri dari kepala desa hingga ada 17 orang yang sudah meninggal dunia.

"Dari 28 KK tersebut yang 6 KK atas nama kades dan 5 perangkat Desa Kraguman," kata Camat Kebonarum, Sutopo saat dihubungi detikcom, Selasa (19/5/2020).

"Selain Kades dan perangkat desa ada 3 KK atas ASN/pensiunan. 2 KK termasuk orang mampu dan ada 17 KK sudah meninggal dan tidak ada ahli warisnya," lanjut Sutopo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutopo mengatakan 28 KK penerima ini sudah mengembalikan bantuan itu secara legawa. Selanjutnya pihak desa telah menonaktifkan nama para penerima tersebut dan mengusulkan nama-nama pengganti.

"Diusulkan KK pengganti melalui Dinsos. Jadi sudah tidak ada masalah," sambung Sutopo.

ADVERTISEMENT

Diwawancara terpisah, Sekdes Kraguman, Martoyo mengatakan pemerintah desa juga bingung dengan masuknya nama kepala desa dan 5 perangkat sebagai penerima BST tahap I. Mereka yakin data penerima BST dari Kemensos ini bukan berasal dari desa.

"Kami tidak tahu data nama itu dari mana sebab kami yakin data bukan dari desa. Apalagi ada ada yang mati cukup banyak, ini kan tidak mungkin dari desa," ungkap Martoyo kepada wartawan di kantornya.

Pihak desa mengetahui data salah sasaran ini saat verifikasi data pusat. Setelah mengetahui hal itu, maka 28 nama KK itu dinonaktifkan.

"Saya tidak habis pikir. Ini mekanisme datanya bagaimana kok bisa keluar semacam ini," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kaur Perencanaan Desa Kraguman, Ahmad Razin mengaku kaget tahu namanya masuk dalam daftar penerima BST.

"Saya itu didata juga tidak, disurvei juga belum. Tapi dari pemerintah desa tegas perangkat dan ASN tidak bisa sehingga saya juga ikhlas tidak menerima," jelas Razin.

Tonton video Cegah Korupsi, Jokowi Minta Penyaluran Bansos Libatkan KPK Hingga BPKP:

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads