Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Sukawati (Cok Ace) akan mempersiapkan skema dibukanya kembali sektor pariwisata Bali. Meskipun belum tahu pasti kapan pandemi COVID-19 berakhir, menurutnya, persiapan sedini mungkin perlu dilakukan.
"Kita tidak tahu kapan ini dibuka, kita tidak tahu kapan Bali reopening, apakah bulan depan, lagi 3 bulan, ataukah tahun depan, kita tidak bisa pastikan itu. Tapi kita harus sudah mulai buka wacana ini, mengingat begitu banyak hal yang harus kita persiapkan secara detail saat reopening itu. Jika sudah dibahas mulai sekarang, kita sudah siap dan tahu langkah yang akan diambil manakala waktu itu tiba, kita sudah siap bertarung lagi terutama sektor pariwisata yang menjadi tumpuan ekonomi Bali," kata Wagub Bali Cok Ace dalam keterangan pers tertulis, Senin (18/5/2020).
Menurut Cok Ace, sebelum reopening, ada 3 aspek yang harus diperhatikan, yakni waktu, biaya, dan SDM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 3 aspek penting yang perlu kita dipikirkan sejak awal, yakni waktu, biaya, dan SDM. Terkait waktu, kita perlu memikirkan kapan waktu yang tepat Bali dibuka lagi, sedangkan aspek biaya yakni dengan adanya perubahan-perubahan protokol kesehatan yang menjadi tuntutan di era new normal. Maka kita perlu kalkulasi kembali biaya yang dibutuhkan di semua jasa usaha wisata. Sementara SDM, kita perlu menyiapkan SDM yang memahami standar protokol kesehatan," bebernya.
Selain itu, menurut Cok Ace, kebersihan perlu diperhatikan di setiap lingkungan. Begitu juga kesehatan dengan melaksanakan rapid test dan swab test di pintu masuk Bali, seperti bandara dan pelabuhan.
"Terkait kebersihan kita perlu memikirkan sanitasi tempat-tempat yang dikelola, apakah sudah dilaksanakan penyemprotan disinfektan secara rutin apa belum, apakah sudah disiapkan tempat cuci tangan dan sebagainya. Begitu pula dengan kesehatan, bagaimana dengan pelaksanaan rapid tes, swab, kesiapan APD, serta keamanan yang meliputi mobilitas orang-orangnya, social distancing," ujarnya.
"Kita harus terapkan ini di setiap lokasi, semisal di bandara, dari baru turun para penumpang sudah harus mendapat penanganan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, selanjutnya dilaksanakan tes apakah rapid atau langsung swab, diwajibkan mengenakan masker, disiapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, dan sebagainya hingga dipastikan benar-benar aman. Inilah yang akan diterapkan dan disusun dalam protokol kesehatan," lanjut Cok Ace.
Cok Ace mengatakan pembahasan wacana reopening ini tidak hanya terkait sektor pariwisata. Dia mengatakan pihaknya mempersiapkan langkah reopening terhadap seluruh sektor.
"Tak hanya sektor pariwisata, pembahasan kesiapan sudah sepatutnya dilaksanakan untuk semua sektor semisal pendidikan dan perdagangan. Kan kita belum tahu kapan dibuka, bagaimana jika seandainya awal bulan Juni presiden kita sudah membukanya, para siswa sudah diperbolehkan melaksanakan pendidikan, terus bagaimana kesiapan kita di lapangan, bagaimana penerapan pendidikan selanjutnya, proses belajar-mengajar di kelas, bagaimana ruangannya, itu kan harus kita pikirkan juga mulai sekarang," lanjut Cok Ace.
(eva/eva)