Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pasuruan dr Shierly Marlena mengatakan, meski isolasi di rumah, 9 pasien tersebut dalam pantauan dan pengawasan tim selama 24 jam. Dia memastikan mereka taat dan patuh untuk tidak keluar rumah.
"Isolasi di rumah aman. Mereka positif dan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan petugas medis juga gugus tugas kelurahan. Petugas dan gugus tugas memastikan mereka memang tidak keluar," kata Shierly, Senin (18/5/2020).
Shierly mengatakan mereka lebih baik dan lebih nyaman diisolasi di rumah daripada di rumah sakit atau di pusat karantina. Hal itu untuk mencegah risiko penularan dan mempercepat pemulihan.
"Mereka tanpa gejala, lebih aman kalau diisolasi di rumah karena di rumah sakit ada risiko penularan. Isolasi mandiri di rumah juga mengurangi stres. Stres bisa menyebabkan imunitasnya turun," terang Plt Kepala Dinkes Kota Pasuruan ini.
9 Orang positif Corona yang diisolasi di rumah terdiri 5 warga Kelurahan Petahunan, dua warga Kelurahan Petamanan dan dua warga Kelurahan Sekargadung.
"Semuanya kondisinya sehat. Semoga hasil tes swab berikutnya sudah dinyatakan negatif," pungkas Shierly.
Data kumulatif kasus Corona Kota Pasuruan hingga Senin (18/5) pukul 16.00 WIB, sebanyak 16 positif, 5 PDP dan 102 ODP. Dari 16 kasus positif, satu sembuh dan satu orang meninggal dunia. (fat/fat)