Ini Sosok Perawat RS Royal Surabaya yang Meninggal Positif Corona

Ini Sosok Perawat RS Royal Surabaya yang Meninggal Positif Corona

Esti Widiyana - detikNews
Senin, 18 Mei 2020 16:25 WIB
perawat rs royal meninggal dunia karena corona
Foto: Istimewa
Surabaya -

Indonesia kembali berduka. Seorang perawat meninggal karena berjuang melawan Corona. Perawat bernama Ari Puspita Sari SKep Ns tersebut bekerja di RS Royal Surabaya meninggal pukul 10.50 WIB.

Informasi yang dihimpun, almarhum dikenal sosok yang supel dan murah senyum. Cara kerjanya cepat dan cekatan.

Berprofesi sebagai perawat di RS Royal, almarhum Ari terbilang masih baru. Ari, sapaan akrabnya baru dua tahun bekerja, tepatnya tahun 2018.

"Bekerja di RS Royal baru sekitar dua tahun, sejak 2018," jelas Jubir COVID-19 RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya SH MHKes MARS kepada detikcom di kantornya Jalan kali Rungkut 1, Senin (18/5/2020).

Perawat Ari pun saat meninggal dengan usia yang masih muda. Yakni usia 26 tahun.

"Usianya 26 tahun (Saat meninggal dunia)," ujarnya.

Perawat di RS Royal ini memiliki dua tempat tinggal, yakni di Surabaya dan Sidoarjo.

Meski bukan perawat khusus dalam penanganan virus Corona, namun perawat ini dalam kondisi hamil muda. Almarhum Ari saat meninggal bersama janin yang dikandung sekitar trimester dua.

"Dia menjalani perawatan lanjutan dari RS Royal ke RSAL. Tapi dia bukan perawat Corona, entah tertular dari mana. Kita tidak bisa menduga-duga, karena tracing dilakukan tim dinkes," tambahnya.

Dia pun mengimbau semua pasien yang datang jujur ke semua perawat dan dokter, karena risiko tenaga medis sangat tinggi.

"Biar aman bagi kami dokter, perawat dan orang sekitar. Jadi kami imbau semua pasien jujur terhadap kami," tegasnya.

Sebelumnya beredar video di medsos perawat bernama Ari Puspita Sari SKep Ns kritis di RSAL Dr Ramelan. Perawat tersebut akhirnya meninggal pukul 10.50 WIB, Senin (18/5/2020) saat menjalani perawatan di RSAL Dr Ramelan.

Dari video berdurasi 52 detik yang diamati detikcom, terdapat empat petugas yang memakai APD mendorong bed pasien. Petugas yang mendorong bed pasien lengkap ventilator itu keluar dari suatu ruangan dan melewati sebuah lorong menuju lift.

Bagian atas atau sekitar kepala pasien juga terlihat ditutup dengan kotak plastik bening dan berwarna kuning.

"Ya Allah Ari, Ari, Ari Ari," kata perekam video sambil menangis. Saat pasien keluar dan melewati lorong menuju lift, perekam video terdengar menyebut nama rekannya sambil menangis. Beberapa kali perekam menyebutkan nama pasien sambil menangis.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.