Kasus Corona di Yogya Meroket Tapi Belum Ajukan PSBB, Ini Alasan Sultan

Kasus Corona di Yogya Meroket Tapi Belum Ajukan PSBB, Ini Alasan Sultan

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 16:33 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (dok. Pemprov DIY)
Yogyakarta -

Kasus virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meroket mencapai 188 kasus hari ini. Namun hingga saat ini DIY belum juga mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Apa alasannya?

"Dalam arti kami berharap masyarakat itu mau mendisiplinkan diri. Sebetulnya kita PSBB atau tidak, kalau mereka patuh, disiplin mengendalikan diri tinggal di rumah ya sepertinya selesai kok masalahnya," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat ditemui wartawan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Jumat (15/5/2020).

Sultan menilai masih ada masyarakat yang bandel untuk mendisiplinkan diri. Padahal, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dapat memutus rantai penyebaran virus COrona. "Tapi kesulitan kita masih sama yaitu untuk menahan diri, untuk tidak keluar rumah kalau tidak (ada keperluan) penting itu kok sepertinya rekoso (sulit). Itu kan tandanya dirinya sendiri tidak mampu mendisiplinkan diri," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu kita bisanya hanya mencoba untuk berdialog dengan warga untuk mematuhi protokol kesehatan itu," imbuh Sultan.

Sultan menyebut jika warga DIY tidak bisa mematuhi protokol kesehatan ini maka PSBB bisa menjadi pilihan. Menurutnya, PSBB bertujuan untuk menertibkan para warga yang bandel untuk menerapkan physical distancing maupun berdiam di rumah.

ADVERTISEMENT

"Kita punya pertimbangan itu nanti kita lakukan PSBB untuk menertibkan mereka yang tidak disiplin itu. Tapi sebelum itu dilakukan kita berharap kesadaran masyarakat," ucapnya.

"Karena semua itu dasarnya kesadaran masyarakat, kita mendorong desa-desa untuk mendata pemudik dan sebagainya. Kan harapan dari awal itu bagaimana masyarakat itu bukan hanya jadi pelaksana dan korban kebijakan, tapi juga membangun kesadaran untuk mendisiplinkan diri," sambung Sultan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads