Sebanyak 73 ribu kepala keluarga (KK) di Tangerang Selatan (Tangsel) ditargetkan menerima bantuan dua kali sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Bantuan itu berasal dari pemerintah pusat.
"Jadi sekali kirim 73 ribu. Kami targetkan terus berjalan, bahkan kami upayakan sebelum Lebaran sudah dua kali kami kirim bantuannya," kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Humas Pemkot Tangsel, Jumat (15/5/2020).
Hal itu diungkapkan Juliari saat blusukan ke permukiman padat penduduk di RT 05 RW 02 Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Rabu (13/5). Juliari blusukan dalam rangka membagikan sembako bantuan sosial Presiden kepada warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juliari mengatakan perhitungannya 50% warga dari sebuah kota terdampak ekonominya akibat wabah virus Corona (COVID-19). Tangsel sendiri tercatat dihuni oleh 1,7 juta jiwa.
"Iya sekarang begini, Tangsel itu penduduknya 1,7 juta jiwa. Ambil separuhnya berarti 850 ribu jiwa, kita rata-ratakan satu keluarga isinya 4 orang, berarti ada sekitar 200 ribu KK yang terdampak COVID-19. Itu estimasi kita. Kan kita nggak tahu, sebelumnya bekerja, tapi karena Corona mungkin sekarang nggak kerja. Begitu kira-kira," ujar dia.
Tonton video Menkeu: Bansos Corona Sudah Mengcover 55% Penduduk Indonesia:
Jualiari juga menjelaskan pemerintah pusat menerapkan kebijakan menyalurkan bantuan sosial dalam berbagai skema. Dia kemudian menerangkan bantuan yang dibagikan oleh Kemensos, bukan berdasarkan data reguler penerima dari pemerintah daerah (pemda).
"Data penerima bantuan dari Pusat ini kan data yang dikirimkan oleh Pemda. Kita pastikan ini (penerima bansos Kemensos) bukan data reguler penerima bantuan dari Pemda Kota Tangerang Selatan (Tangsel)," tuturnya.
Mensos pun menyinggung tentang data penerima bansos yang ganda. Menurutnya, hal ini bisa dievaluasi kembali saat pengiriman bantuan yang kedua.
"Kalau kita ribut soal data, yang ada Corona selesai, bantuan nggak sampai-sampai," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan bahwa data reguler penerima bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel berjumlah 13 ribu KK. Kemudian untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Tangsel ada sebanyak 22 ribu KK.