Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyambut baik rencana relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemkot Tangsel menilai relaksasi itu sebaiknya segera dimulai sebelum hari raya Idul Fitri.
"Ini untuk memulihkan kehidupan terutama ekonomi dan sosial, mungkin sudah harus dimulai. Kan pulihnya tidak serta-merta, tidak langsung. Kalau relaksasi kita lakukan tanggal sekian, itu perlu beberapa waktu. Jadi relaksasi menghadapi hari raya Idul Fitri ini mungkin tepat kalau mau dilaksanakan sekarang," kata Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat dihubungi, Rabu (13/5/2020).
Menurut Benyamin, relaksasi juga sudah bisa dilakukan karena kenaikan kasus Corona (COVID-19) sudah mulai landai. Meski begitu, Pemkot Tangsel masih menunggu arahan pemerintah pusat soal relaksasi PSBB itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi walaupun memang ada penambahan penderita itu, tapi sudah landai, angkanya sudah di bawah 10 pertambahannya," ujarnya.
Dia juga sudah mulai sependapat dengan kebijakan yang mengizinkan masyarakat berusia di bawah 45 tahun kembali beraktivitas normal. Menurutnya, masyarakat sudah lama menantikan itu, termasuk warga Tangsel.
"Memang sangat diperlukan, masyarakat sudah terlalu lama juga menantikan bisa beraktivitas. Mudah-mudahan nanti setelah itu lebih longgar lagi, bukan yang usai 45, tapi yang 55 ke bawah," ucap dia.
Seperti diketahui, pemerintah mewacanakan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk warga berusia 45 tahun ke bawah. Pemerintah tidak ingin terlalu mengekang warga usia produktif ini.
"Oleh karena itu, secara selektif dari PSBB tentunya kita tidak akan mengekang sepenuhnya, tetapi bukan berarti membebaskan. Karena, bagaimanapun juga kepentingan PSBB adalah kepentingan bersama, sehingga perlu dipikirkan kembali pada kelompok usia ini pada wilayah kerja yang diizinkan dalam PSBB kita pertimbangkan untuk bisa difasilitasi pekerjaannya kembali," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), Selasa (12/5).