Hingga hari ini, target 10 ribu tes Corona per hari dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga berhasil terpenuhi. Juru Bicara Penanganan COVID-19 yang juga pejabat Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto (Yuri), mengatakan Jokowi memahami sulitnya memenuhi target itu.
"Yang pasti, Presiden pun memahami bahwa ini sulit," kata Yuri kepada detikcom, Rabu (14/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai angka 10 ribu yang disebut Jokowi tidak bermakna jumlah tes yang sebenarnya, melainkan mengandung perintah agar Kementerian Kesehatan dan laboratorium di seluruh Indonesia melakukan tes Corona sebanyak-banyaknya.
"Angka 10 ribu itu dapat dibilang 'pokoknya harus banyak' begitu," kata Yuri.
Untuk meningkatkan jumlah tes Corona, negara membutuhkan alat real time PCR, membutuhkan tiga jenis reagen, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang bisa melakukan pengetesan, dan distribusi logistik yang lancar.
"Ini bukan sesuatu yang mudah. Ini masalah kompleks," kata Yuri.
Dunia sedang berburu reagen sehingga Indonesia ikut kesulitan mendapatkan zat kimia untuk memroses sampel sebelum masuk mesin PCR itu. Indonesia mendapatkan reagen dari Korea Selatan dan China. Pada 24 April, 400 ribu reagen sampai di Indonesia dan didistribusikan ke berbagai daerah, tapi kini reagen itu nyaris tandas.
"Dari Korea sudah terdistribusi dan sudah mau habis. Sekarang yang diperiksa bukan hanya yang positif, tapi yang negatif juga diperiksa," kata Yuri.
Yuri, yang merupakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, mengaku belum ada pihak di dalam negeri yang mampu menyediakan reagen. Padahal kini, barang itulah yang dicari-cari di seluruh dunia.
"Saya sudah nantangin semua orang bikin (reagen), tapi belum ada yang bikin. Saya tidak tahu, apakah karena kesulitan bahannya," kata Yuri.
Untuk data tes Corona, sejak 1 April hingga hari ini sudah ada 173.690 spesimen yang diperiksa. Ada 127.813 orang yang dites. Dengan demikian, jumlah spesimen baru dalam satu hari ini ada 4.495 spesimen baru, meningkat ketimbang jumlah spesimen baru dalam satu hari pada Rabu (13/5) kemarin yang berjumlah 4.067 baru. Namun jumlah itu belum ada setengahnya dari target 10 ribu tes per hari yang dicanangkan Jokowi pada 13 April lalu.