Otoritas kota Wuhan di China mulai melakukan tes virus Corona (COVID-19) massal terhadap seluruh warganya. Sekitar 1.000 warga di salah satu distrik menjadi yang pertama diperiksa.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Kamis (14/5/2020), laporan situs televisi lokal Hubei TV menyebut sekitar 1.000 warga distrik Qiaokou menjalani tes Corona secara berkelompok. Pemeriksaan di distrik ini dilaporkan telah dimulai sejak Rabu (13/5) waktu setempat.
Beberapa wilayah lainnya dilaporkan baru mendata warganya sebelum memulai pemeriksaan pada Kamis (14/5) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa otoritas kota Wuhan menetapkan waktu 10 hari untuk memeriksa seluruh warganya yang berjumlah 11 juta orang. Otoritas distrik setempat mengonfirmasi bahwa perintah tes Corona massal diterima dari Satuan Tugas virus Corona kota Wuhan. Namun tidak diketahui secara jelas apakah benar 11 juta warga seluruhnya akan diperiksa dan bagaimana caranya untuk melakukan ini dalam 10 hari.
Perintah tes Corona massal ini dirilis setelah kembali muncul 6 kasus virus Corona di Wuhan, setelah sebulan lebih tidak ada laporan kasus baru.
Perintah yang terkesan tiba-tiba ini diketahui membingungkan pejabat lokal. Seorang pria yang menjawab panggilan hotline Wali Kota Wuhan menyatakan bahwa setiap distrik memiliki waktu 10 hari untuk mengatur tes Corona massal di wilayah masing-masing. Namun seorang wanita yang menjawab saluran telepon yang sama pada Rabu (13/5) waktu setempat, menjawab tes massal harus dilakukan dalam 10 hari berikutnya.
Situs berita terkemuka di Wuhan, Jiemian, mengutip rencana yang dirilis distrik Wuchang yang menyatakan seluruh warga sudah harus dites Corona sebelum 20 Mei. "Periode tes akan berlangsung mulai dari Rabu (13/5) hingga 20 Mei," demikian disampaikan dalam dokumen distrik Wuchang.
Otoritas distrik Wuchang juga dilaporkan menyediakan tempat pemeriksaan baik indoor maupun outdoor, dengan prosedur pemeriksaan dilakukan secara terarah dan pemberlakuan slot waktu berbeda-beda untuk menghindari kerumunan dalam sekali waktu.
Perintah tes Corona massal itu juga menyatakan bahwa pemeriksaan difokuskan untuk kelompok warga yang berisiko tinggi terinfeksi dan warga lanjut usia (lansia), juga bagi mereka yang tinggal di area-area padat penduduk dan di area dengan warga yang kerap bepergian.
Otoritas kesehatan setiap distrik diminta mengisi formulir bagi setiap warganya, yang menunjukkan informasi pribadi, kartu identitas, nomor telepon, alamat, dan apakah warga itu pernah dites sebelumnya atau apakah dia pernah masuk dalam cluster penularan tertentu.
Otoritas kota Wuhan sebelumnya mengumumkan bahwa seluruh warganya akan ikut tes Corona skala besar. Secara terpisah, seorang pakar di Universitas Wuhan menuturkan kepada surat Global Times bahwa 3-5 juta warga kota Wuhan telah menjalani tes Corona, yang berarti kemungkinan hanya tinggal 6-8 juta warga yang harus diperiksa dalam tes Corona massal.
Wuhan yang menjadi titik nol pandemi Corona ini menjadi wilayah terdampak paling parah di China. Dari total 4.633 kematian secara nasional di China daratan, sebanyak 4.512 kematian ada di Provinsi Hubei, dengan 3.869 kematian di antaranya ada di Wuhan -- ibu kota provinsi tersebut.
Kemunculan kasus baru setelah sebulan tanpa tambahan kasus, telah mengejutkan otoritas setempat. Pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas pengelolaan sebuah area permukiman yang menjadi cluster penularan terbaru, telah dipecat karena dianggap buruk dalam menjalankan tugasnya.