Warga Bengkulu Tengah mengeluh karena tidak ada bantuan sembako dari pemerintah yang sampai ke tangan mereka. Mereka mengaku hingga saat ini belum mendapatkan bantuan apapun untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
"Kami heran kok kabupaten kami tidak ada ya (bantuan sembako), apa tidak peduli, kami ini sudah tidak bekerja sejak COVID-19 terjadi, " ujar salah satu warga desa Tabah Penanjung, Dedi, kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Hal senada juga dirasakan warga Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, bernama Muria. Dia merasa pemerintah kabupaten kurang perhatian warganya. Dia juga merasa pemerintah lebih mementingkan warga kota dibanding warga di kabupaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enak ya kalau di kota dan kabupaten lain, dapat bantuan sembako, sedangkan yang dari pemprov kami juga tidak dapat," ujar Muria.
Terkait hal itu, Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah Sefti Periadi mengatakan saat ini pihaknya sedang berdiskusi mengenai anggaran penanganan COVID-19 di Bengkulu Tengah dengan dinas terkait. Anggaran penanganan Corona, kata dia, akan fokus pada tiga sektor yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial.
"Nanti dari tiga bidang ini akan mengajukan usulan anggaran yang akan diperuntukkan untuk masing-masing dinas yang berkaitan," kata Sefti Periadi saat dihubungi terpisah.
Sefti mengatakan saat ini Satgas Gugus Tugas Kabupaten masih konsentrasi pada penanganan pencegahan COVID-19. Termasuk kegiatan rapid test massal.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Tengah, Nurul, juga mengatakan pihaknya sudah mengajukan bantuan ke Kemensos. Dia menyebut Pemkab Bengkulu Tengah meminta bantuan untuk sekitar 8.500 warga terdampak Corona
"Untuk masyarakat miskin, kita telah mengajukan untuk bantuan dari Kementerian Sosial, sekitar 8.500 lebih telah kita data dan ajukan," pungkas Nurul.
(zap/jbr)