Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Lamongan Fadeli mengatakan, rapid test massal sebanyak-banyaknya ini sengaja dilakukan untuk bisa segera menemukan yang positif. Setelah itu, diisolasi agar tidak menularkan dan ditangani secara medis agar tidak terlambat.
"Beberapa tempat keramaian sudah disasar untuk dilakukan rapid test massal. Seperti pasar, tempat pelelangan ikan dan perusahaan padat karya," kata Fadeli saat bersama Kapolres AKBP Harun dan Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono meninjau rapid test massal di Pasar Sidoharjo Kecamatan Lamongan, Kamis (14/5/2020).
Sampai saat ini, lanjut Fadeli, pihaknya sudah melaksanakan 5.229 rapid test, termasuk rapid test melalui Afias 6 yang dibeli oleh Pemkab Lamongan secara mandiri. Fadeli menyampaikan, sudah ada standar operasional ketat terkait pelaksanaan rapid test massal tersebut.
"Jika ada kasus reaktif akan ditangani secara cepat. Bagi yang reaktif akan diambil spesimennya melalui swab dan selama masa menunggu hasil laboratorium swab, diwajibkan untuk isolasi mandiri," terangnya.
Secara terpisah, Jubir Gugus COVID-19 Lamongan Taufik Hidayat menambahkan, setelah ada hasil yang reaktif, pihaknya melakukan tracing kepada kontak erat, seperti keluarganya dengan dilakukan tes. Selama masa isolasi mandiri di rumah, lanjut Taufik, tetap dilakukan pengawasan secara ketat oleh tim kesehatan sehingga penularan dapat ditekan.
"Sementara di fasilitas umum yang ditemukan kasus reaktif, akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara terus menerus selama 7 hari dan memperketat perlakuan protokol kesehatan," paparnya. (fat/fat)