Kendati wabah virus corona (COVID-19) tengah melanda seluruh wilayah di Indonesia, aktivitas illegal logging alias pembalakan liar tetap berlangsung di Riau. Perambahan tak terbendung ini bisa menghancurkan kawasan hutan suaka margasatwa (SM) Rimbang Baling di Bumi Lancang Kuning.
detikcom ikut mengunjungi kawasan SM Rimbang Baling yang berada di Kecamatan Kampa Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Dari Pekanbaru dalam suasana bulan Ramadhan menuju ke lokasi dengan kendaraan roda empat. Perjalanan hingga ke Desa Gema sebagai pintu gerbang menuju ke kawasan hutan membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Kendaraan hanya terhenti di desa ini untuk menuju ke kawasan SM Rimbang Baling yang luasnya mencapai 140 ribu hektare yang membentang hingga ke perbatasan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kendaraan terhenti di tepi sungai Subayang yang mengalir bening di sungai yang landai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panoram alam yang indah tersaji di kawasan tersebut. Tampak sungai yang bersih dan belum tercemah limbah industri. Airnya mengalir begitu bening, sehingga terlihat hamparan bebatuan kecil di dasar sungai tersebut.
Terlihat sejumlah kapal motor mungil ukuran lebar sekitar 1 meter dengan panjang maksimal hanya 5 meter berjejer di tepi sungai. Mereka menantikan tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBksDA) Riau dan sejumlah pejabat dari Pemkab Kampar.
Kapal kecil tanpa ada kanopi ini siap membawa tim yang datang dari Pekanbaru dan dari Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar menyusuri hulu sungai di tengah kawasan SM Rimbang Baling.
![]() |
Dengan kapal motor ini, tim menulusuri ke bagian hulu sungai Subayang dengan pelan di tengah teriknya matahari. Sungai berkelok-kelok membelah perbukitan di tengah hamparan hutan nan hijau. Sungai ini paling dalam hanya sekitar 1,5 meter. Semakin ke hulu, air sungai semakin tampak bening dan semakin dangkal.
Di tengah perjalanan dengan kapal motor ini, ada hal yang mengejutkan. Dari hulu terlihat kapal motor yang tengah menggandeng kayu-kayu alam. Kayu-kayu ini diduga dirambah dari kawasan SM Rimbang Baling.
Puluhan batang kayu dibentuk rakit ini ditarik kapal motor. Ada sekitar tiga gandengan kayu yang dibawa dari hulu dengan tujuan akhirnya ke Desa Gema.
Terlihat satu orang berada di kapal motor menarik kayu jarahan liar itu. Dua orang lagi terlihat duduk di atas rakitan kayu memiliki tugas menghindari kayu agar tidak tersangkut bebatuan di sungai.
![]() |
Kayu-kayu alam yang mereka bawa ini ukurannya cukup besar. Aktivitas illegal logging ini ternyata masih terjadi di tengah bulan puasa dan lagi terjadi wabah COVID-19 di Riau.
Perambahan liar ini seakan terang-terangan dilakukan warga desa setempat. Kondisi masyarakat Riau yang saat ini terpapar wabah virus ternyata tidak menghentikan aksi pembalakan liar di kawasan SM Rimbang Baling.
Hasil jarahan dari kawasan hutan negara ini di kumpulkan di Desa Gema. Dari desa ini, nantinya ada truk yang akan membawa kayu ini ke sejumlah tempat penggergajian kayu di perbatasan kota Pekanbaru.
Biasanya perambahan ini berhenti sejenak jika aparat melakukan razia. Namun setelah itu aksi perambahan pun tetap terjadi.
Sementara itu, detikcom bersama tim melanjutkan perjalanan terus menyusuri ke hulu sungai. Hutan alam yang menjulang tinggi di perbukitan ini tampak begitu eksoktis.
Di sepanjang alur sungai ini, ada 8 desa ke hulu hingga ke perbatasan Sumbar. Desa-desa tersebut hingga kini belum teraliri listrik PLN sehingga di kawasan ini tidak terdapat sinyal seluler.
Kawasan SM Rimbang Baling yang membentang luas ini, sudah diusulkan masyarakat dan Pemda setempat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk statusnya ditingkatkan dari suaka margasatwa menjadi taman nasional. Bila dikabulkan, maka ini merupakan kawasan taman nasional yang bukan merupakan bekas hak penguasa hutan (HPH).
"Kawasan Rimbang Baling ini telah diajukan masyarakat dan pemerintah setempat untuk dijadikan taman nasional. Kondisi hutan alamnya sangat layak untuk dijadikan taman nasional. Di kawasan ini juga masih terdapat harimau liar," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Kamis (14/5/2020).