Antrean padat penumpang pesawat terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pagi tadi. Ombudsman RI menyesalkan potret penumpang membeludak tanpa aturan jelas soal physical distancing ini.
"Terjadi antrean yang luar biasa padat di terminal 2 pagi ini antara jam 07.00 WIB sampai dengan sekitar 09.30 WIB karena banyak penerbangan di sana," kata komisioner Ombudsman Alvin Lie ketika dikonfirmasi, Kamis (14/5/2020).
"Ini menunjukkan lemahnya koordinasi antara Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, kemudian otoritas bandara selaku garda terdepan dari Kemenhub Ditjen Perhubungan Udara dengan airline dan dengan satgas penanggulangan COVID," kritik Alvin Lie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvine Lie menyebut pihak bandara pada akhirnya tidak mampu mengantisipasi penumpang yang tiba-tiba datang dengan jumlah besar. Physical distancing yang digaungkan pemerintah demi menjaga penyebaran virus Corona pun jadi terabaikan.
Alvin Lie mendapatkan data mengenai maskapai penerbangan atau airline yang jumlah tiket ludes terjual melebihi kapasitas yang telah diatur Kemenhub untuk periode waktu ini. Alvin Lie meminta maskapai ini ditindak.
"Saya juga mendapatkan data pihak airline, terutama dari Batik, itu yang terdaftar booking ya, belum tentu lolos juga nanti dari persyaratan administrasi, tapi yang ada beberapa penerbangan itu yang tiket terjualnya melampaui batas 50 persen dari kapasitas seperti yang diatur oleh Permenhub 18 Tahun 2020 bahwa airline hanya boleh mengisi pesawatnya maksimum 50 persen dari daya muatnya," sebut Alvin Lie.
"Ini kan mengabaikan Permenhub 18 dan tentunya Kemenhub, terutama Ditjen Perhubungan Udara wajib menjatuhkan sanksi, tidak cukup hanya teguran karena ini kan sudah secara sengaja mengabaikan Permenhub 18, kemudian juga berulang walaupun nomor penerbangannya berbeda tapi kan beberapa penerbangan mereka mengabaikan itu dan itu membahayakan masyarakat, penumpang, dan dapat menyebabkan terjadinya ledakan COVID di daerah nantinya," beber dia. detikcom sudah mencoba meminta tanggapan dari Lion Air Group terkait pernyataan Alvin Lie namun belum mendapatkan respons.
Alvin Lie menyebut Ombudsman selalu memantau perkembangan du Jakarta Surabaya yang notabene banyak penumpang pesawat setiap hari. Ombudsman juga menegur pemerintah pusat jika ada kelalaian.