JK: RI Harus Kontribusi di Bidang Sains Tangani Corona, Jangan Apa-apa Minta China

JK: RI Harus Kontribusi di Bidang Sains Tangani Corona, Jangan Apa-apa Minta China

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 00:32 WIB
JK Berkunjung ke Eijkman
Foto: JK Berkunjung ke Eijkman (dok. PMI)
Jakarta -

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla berharap Indonesia memiliki kontribusi dalam penemuan ilmiah untuk pengobatan pasien COVID-19. Dia menyebut Indonesia harusnya tidak selalu bergantung pada sumbangan negara lain.

"Indonesia harus punya kontribusi terhadap dunia dalam bidang saintis untuk penanganan Corona. Jangan seperti selama ini, apa-apa minta dari China," kata JK saat bertemu dengan kepala Lembaga Eijkmen Proffesor Amin Subandrio di Kantor Eijkmen Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat yang disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/5/2020).

Wakil Presiden ke-12 RI itu menyebut pihaknya selalu memberikan dukungan dalam hal ini kerja sama dengan Lembaga Eijmen. JK mempersilahkan penggunaan fasilitas pengolahan darah yang dimiliki PMI dalam Terapi Plasma Konvalesen untuk penanganan COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PMI berada dalam posisi mensupport dan tidak berada pada wilayah ilmiah Saintis yang merupakan tanggung jawab Eijkmen. Untuk itu PMI akan mempersilahkan Eijkmen untuk menggunakan fasilitas pengolahan darah yang dimiliki PMI dan tersebar di 15 kota besar," pungkas JK.

Sementara itu, Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menambahkan, selain perumusan protokol, pemerintah juga tengah menyiapkan perlindungan etik bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam program Terapi Plasma Konvalesen.

"Teman-teman di rumah sakit butuh perlindungan etik dan peraturannya, supaya nanti ketika terjadi sesuatu kemudian ada tuntutan mereka tidak disalahkan. Karena sudah di-approve oleh BPOM, sudah disetujui Komite Etik," kata Amin dalam kesempatan yang sama.

Amin menyebut, setelah protokol nasional dan perlindungan etik disahkan, pelayanan Terapi Plasma Konvalesen ini dimulai dari pendataan penyintas di rumah sakit. Data tersebut kemudian ditindaklanjuti PMI yang akan memeriksa kelayakan pendonor. Jika memenuhi persyaratan, pendonor akan diambil plasmanya.

"Dari rumah sakit sampai mengambil plasma itu tugas PMI," kata Amin.

Plasma darah yang mengandung antibodi penyintas COVID-19 ini kemudian akan diperiksa di laboratorium Eijkman. Amin mengatakan, kapasitas laboratorium Eikjman saat ini mampu menguji 1.116 sampel per hari.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads