Pemerintah meng-update data jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah Indonesia per hari ini. Jumlah kasus positif di Indonesia mencapai angka 15.438 orang.
"Sembuh meningkat 224 orang total 3.287 orang, kasus meninggal meningkat 21 orang jadi 1.028 orang, sudah 379 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Rabu (13/5/2020).
Yuri menjelaskan masih adanya penambahan kasus baru ini menandakan harus lebih gotong royong lagi untuk menekan penyebaran virus Corona. Untuk itu, dia mengingatkan lagi untuk menjaga jarak dan di rumah saja hingga mengenakan masker dan cuci tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita biasakan pola baru hidup kita mencuci tangan pakai sabun air mengalir setidaknya 20 detik, kemudian biasakan tidak mudah menyentuh wajah, baik mulut, hidung, mata, dsb, terutama kalau tangan belum dicuci kita harus sadari betul menggunakan masker adalah cara terbaik. Oleh itu biasakan gunakan masker ini harus kita lakukan dan kita harus ubah gaya hidup kita dengan selalu menjaga jarak fisik setidaknya 1 sampai 2 meter tak kumpul berdekatan kita batasi waktu kalau ada kepentingan keluar rumah," ujarnya.
Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah:
Hari ini kami akan melaporkan beberapa hal terkait dengan penanggulangan pandemi COVID-19 yang sudah lebih dua bulan kita bersama-sama, bahu-membahu tak pernah terhenti untuk melaksanakan kegiatan ini baik pemerintah masyarakat maupun rekan-rekan dunia usaha lainnya.
Saudara-saudara, tahapan sekarang kita sudah masuk dalam tahapan secara kolektif dan tegas untuk mengendalikan sebaran dari COVID-19 ini. Di dalam regulasi kita pahami bersama bentuk pembatasan sosial berskala besar, ini adalah suatu bentuk komitmen bersama, bukan hanya komitmen pemerintah untuk mengendalikan sebaran COVID ini namun juga komitmen kita semua, komitmen masyarakat untuk bersama-sama membatasi aktivitas sosial kita yang memiliki risiko untuk memungkinkan penularan dari satu orang ke orang yang lain.
Saudara-saudara, ini menjadi sesuatu yang penting karena kita semua menyadari bahwa faktor pembawa penyakit yang menjadi faktor penular itu adalah manusia itu adalah orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus sementara orang itu tidak memiliki gejala yang signifikan atau bahkan sama sekali tak bergejala dan orang ini memiliki aktifitas sosial yang cukup tinggi karena kegiatan sehari-hari dan memiliki peluang bisa bertemu kontak erat dengan siapapun sesuai dengan aktivitasnya.
Oleh karena itu inilah yang menjadi komitmen kita bersama yang pertama tama adalah mari kita batasi aktivitas sosial kita, karena kita tak pernah tahu siapa yang sebenarnya membawa virus ini yang kemudian tanpa genjala, yang kemudian tanpa keluhan kita tak bisa melihat ini secara langsung. Oleh karena itu maka di dalam komitmen bersama yang pertama kali dilakukan adalah mari masing-masing melindung dirinya untuk kemungkinan tertular dengan cara gunakan masker setiap kita berada di luar rumah kemudian rajin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, karena kita juga tidak tahu apakah kita menyentuh benda atau suatu yang telah tercemar orang lain, kemudian batasi keluar rumah, batasi untuk tak berada di dalam kerumunan banyak orang ini menjadi penting untuk kita semua dalam rangka melindungi diri kita masing-masing.
Komitmen yang kuat dari melindungi diri sendiri ini kalau kemudian terjadi di dalam komunitas yang lebih besar maka masing-masing akan berusaha menghindari dari kerumunan menjaga jarak secara fisik pada saat melaksanakan kontak sosial. Oleh itu ini bentuk komitmen bersama kita dalam kaitan PSBB tentunya karena ini komitmen massal bersama dalam komunitas pemerintah maka kita kana betul-betul membatasi hal yang memang tak terkait secara mendasar dengan kebutuhan kita untuk mengatasi COVID.
Berbagai macam aktivitas industri atau perkantoran yang tak terkait sama sekali, kebutuhan dasar layanan kesehatan, kepentingan pengamanan, ketertiban masyarakat terkait dengan ekonomi mendasar, maka sebaiknya kita batasi tak kita lakukan. Sementara kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar makanan misalnya, kemudian distribusi gas, terkait bahan dasar lainnya maka kita laksanakan dengan norma PSBB.
Kita laksanakan dengan tanpa meninggalkan kepentingan masing-masing untuk melindungi diri artinya tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan gunakan sabun air mengalir tetap melakukan pembatasan kalau memang tak diperlukan di luar rumah segera kembali. Setelah di rumah kita juga tak ingin menjadi agen penyakit yang menulari saudara di rumah. Oleh itu segera masuk ke rumah lepas baju cuci mandi dan gunakan masker baru ini adalah bagian yang harus kita lakukan termasuk menjaga jarak fisik di ruah dengan keluar di rumah.
Saudara-saudara, manakala komitmen in dilakukan kuat dan bersama sungguh-sungguh kita yakin kita akan memutuskan rantai penularan sehingga kita tak semakin lama harus bertahan dalam kondisi in. kita sadari betul sekarang ini belum ditemukan obat vaksin, sehingga tak mungkin kita berikan kebebasan pada semua orang agar kemudian yakin kebal dan terserang penyakit oleh itu kita harus beradaptasi situasi seperti ini. mari kita kembali lagi pada norma baru yg harus kita jalani kita harus melaksanakan gaya hidup yang baru dalam situasi terjadinya pandemi COVID. Karena diperlukan? Karena pandemi ini bukan masalah negara kita ini masalah dunia global artinya kalau kita tak beradaptasi cara hidup yang baru maka kita tak akan bertahan hadapi COVID, cara baru ini lah yang kita kenal dengan menerapkan hidup bersih sehat yang baru rajin cuci tangan gunakan masker hindari kerumunan menjaga imunitas diri dengan istirahat dan aktivitas yang seimbang asupan gizi baik dengan memahami penyakit ini harus kita kendalikan bahwa penyakit ini harus merubah cara kita hidup.
Inilah yang kita maksudkan dengan gaya hidup yang baru. Dengan tata cara normal yang baru mudah-mudahan bisa merubah prilaku keseluruhan sehingga bukan hanya COVID yang bisa kita kendalikan tapi penyakit lain yang mirip COVID penyakit yg penularannya melalui pencernaan makanan kerana kebiasaan yang lebih bersih bagus maka bisa dikendalikan. Bahawa kemudian jiwa gotong royong kerukunan ini menjadi merek yang baru buat kita ciri yang baru buat kita hadapi kondisi COVID.
Saudara-saudara, kami sudah update dan hitung kembali data yang kita miliki dalam rangka percepatan pemeriksaan maka pada kemarin kami sudah kirimkan cartridge yang bisa dilakukan menggunakan PCM yang saat ini tersebar di tanah air sejak 2015 kemarin kita mengirimkan 6.300 cartridge ke 64 rumah sakit di 64 kabupaten kota di 30 Provinsi sehingga sekarang Kabupaten Yapen mampu memeriksa COVID secara mandiri dengan mesin PCM, hal sama juga kita tingkatkan memanfaatkan mesin PCR yang selama ini digunakan melakukan penilaian pengukuran HIV aids, mesin ini sudah tersebar di berbagai daerah dan ini bagian dari program kami sudah lihat datanya di DKI untuk PCR HIV sudah mampu melaksanakan 2592 tes di dua rumah sakit. DIY kita tambah 480 tes, di Jatim 768 tes, NTT di kota Kupang 480 tes, papua 1440 tes, artinya bahwa semakin banyak yang kita bisa lakukan untuk melakukan tes.
Kami juga sebarkan beberapa kota di daerah Sumatera, Nias, Kalimantan Tengah, Papua, kemudian Papua Barat, NTT termasuk di Maluku Utara, oleh karena itu sampai dengan hari ini spesimen yang kita periksa 169.195 spesimen, jumlah ini gabungan dari pemeriksaan real time PCR maupun tes cepat molekuler ini kita ambil dari jumlah kasus sebanyak 123.572 orang.
Saudara-saudara, dari kondisi ini kita mendapatkan kasus positif totalnya hari ini adalah 15.438, kemudian negatifnya 108.134. rinciannya sebagai berikut, terkait dengan konfirmasi positif bertambah 689 orang, sehingga total 15.438 kasus, sembuh meningkat 224 orang total 3287 orang, kasus meninggal meningkat 21 orang jadi 1.028 orang, sudah 379 kabupaten kota di 34 provinsi yang terdampak.
Kasus akumulasi ODP yang kita catat dari awal 256.299 orang dan ini akumulasi total yang sebagian besar sudah selesai pemantauan, PDP akumulatif 33.043 orang ini data yang kita dapat yang masih kita yakini kasus penularan di masyarakat masih terjadi oleh itu tak henti kita lakukan upaya mencegah ini bersama-sama dengan melakukan edukasi kami harap keluarga basis pembelajaran ini kepada seluruh anggota keluarganya. Mari kita biasakan pola baru hidup kita mencuci tangan pakai sabun air mengalir setidaknya 20 detik kemudian biasakan tidak mudah menyentuh wajah baik mulut hidung mata dsb, terutama kalau tangan belum dicuci kita harus sadari betul menggunakan masker adalah cara terbaik. Oleh itu biasakan gunakan masker ini haru kita lakukan dan kita harus ubah gaya hidup kita dengan selalu menjaga jarak fisik setidaknya 1 sampai 2 meter tak kumpul berdekatan kita batasi waktu kalau ada kepentingan keluar rumah.
Jadi mari kita bersama tetap berada di rumah kita harus tetap berada di rumah dan produktif apabila perlu keluar rumah lakukan dengan secepat-cepatnya tak bepergian kemanapun tidak mudik pada saat nanti dan setelah terkendali kita bisa lakukan dengan baik dengan norma yg baru mari kita disiplin saling mengingatkan agar patuh norma hidup yang baru mari karena hanya inilah cara untuk mengajak siapapun mari kita jadi pahlawan melindungi diri sendiri keluarga lingkungan kita, kita pasti bisa melakukan ini. Ini semangat baru yang bisa menunjukkan kita pasti bisa, oleh karena itu mari kita lakukan karena kita yakin bisa melewati ini dengan baik, kita yakin.
(idn/idn)