Cegah Peredaran Daging Babi, Pemkot Bandung Sidak 34 Pasar

Cegah Peredaran Daging Babi, Pemkot Bandung Sidak 34 Pasar

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 14:29 WIB
Namun jelang Ramadhan, penjualan daging ayam dan sapi menurun. Pandemi Corona diduga menjadi penyebab turunnya penjualan di Pasar Ciwastra, Kota Bandung.
Ilustrasi penjual daging sapi. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Beredarnya daging babi atau celeng di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memicu kekhawatiran warga Kota Bandung. Guna mengantisipasi penjualan bebas daging celeng, Pemkot Bandung menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke 34 pasar di Kota Bandung.

"Dengan adanya kejadian ini, kita intensifkan pengawasan. Kita juga melakukan pemeriksaan dari 34 pasar di Kota Bandung," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar melalui sambungan telepon, Rabu (13/5/2020).

"Kita lakukan pemeriksaan dengan menggunakan halal test kit. Hasilnya, tidak ditemukan di pasar yang ada daging babi atau daging campuran itu," kata Gin Gin menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan pemeriksaan yang dilakukan Dispangtan Kota Bandung berlangsung setiap waktu oleh tim Dispangtan. Tim tersebut memeriksa daging sapi yang dijual kepada masyarakat.

"Untuk di Kota Bandung kita punya mekanisme pengawasan, khususnya di pasar tradisional Kota Bandung. Pemeriksaan rutin di setiap pasar, kita sering melakukan mini lab security. Ada tim dari kita yang setiap saat memeriksa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, setiap pedagang yang hendak berjualan daging sapi di Kota Bandung harus memenuhi syarat yang dikeluarkan Dispangtan Kota Bandung. "Sebagian besar daging sapi itu harus ada persyaratan kesehatan hewan. Ada pemeriksaan yang dilakukan secara rutin di pasar. Daging sapi yang akan dipasarkan itu harus disembelih di rumah potong hewan yang kita memiliki," ujar Gin Gin.

Gin Gin berbagi tips untuk membedakan daging sapi dan babi. Menurut dia, selain mengecek pakai alat pemeriksa, perbedaan tersebut bisa diketahui dengan melihat penampakan daging.

"Kita bedakan daging babi dan celeng. Babi diternak secara khusus, dan ini yang banyak beredar itu daging celeng atau babi hutan. Dari penampakan kelihatan kalau sapi itu dari sisi warna merah sangat tua, tapi kalau daging babi merahnya itu pucat," ucap Gin Gin.

Kemudian serat daging, sapi itu kasar dan rapat, tapi kalau daging babi itu seratnya halus dan renggang. Selain itu, tekstur daging sapi akan kembali lagi, tapi daging babi cenderung lunak.

"Aromanya sapi itu khas bau sapi, tapi kalau babi amis kadang-kadang malah anyir," katanya

Menurut Gin Gin, agar lebih aman maka konsumen bisa mendatangi pasar yang khusus menjual daging sapi. Jangan membeli di perorangan, karena tidak akan memenuhi standar yang ditetapkan Dispangtan Kota Bandung.

"Jangan tergiur oleh harga murah. Kalau mau beli daging sapi, beli di pasar dan teliti dengan bertanya dan periksa secara fisik. Bila ditemukan hal-hal yang mencurigakan, langsung laporkan. Karena di pasar sendiri sekarang ada tim dari kepanjangan Dispangtan yang memeriksa kehalalan pangan yang beredar," tutur Gin Gin.

Halaman 2 dari 2
(wip/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads