"Saudara kita masih banyak yang memerlukan bantuan di tengah wabah ini dan ini harus menjadi perhatian semua. Saya langsung perintahkan Inspektorat untuk menangani dan memproses informasi tersebut," katanya, Rabu (13/5/2020).
Dia menyebut apa yang dilakukan oleh oknum tersebut tidak memiliki empati di tengah upaya pemerintah mengatasi permasalahan COVID-19. Baik upaya mengatasi penyebaran virus maupun dampak sosial.
"Di satu sisi kami dan seluruh element bersemangat tinggi untuk melenyapkan COVID-19, mengajak semua pihak untuk ikut peduli mengentaskan dampak sosial akibat virus tersebut. Tiba-tiba muncul kejadian seperti ini. Tentu ini sangat mencederai semangat yang kita bangun," ucapnya.
Marwan berharap apa yang dilakukan oknum tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak yang mencoba main-main dengan bantuan sosial. Mengenai sanksi menyerahkan kepada hasil pemeriksaan yang dilakukan Inspektorat.
"Saya kira nanti penilaian dan kewenangan ada di pihak Inspektorat, semoga bisa menjadi efek jera untuk yang bersangkutan," ujar Marwan.
Diberitakan sebelumnya, oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan/Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, kedapatan menyembunyikan satu paket bantuan sosial dari Jawa Barat ke dalam mobil miliknya.
Untungnya, aksi tidak terpuji ASN perempuan berinisial AS itu ketahuan oleh relawan COVID-19 kelurahan setempat. AS dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pencurian oleh relawan tersebut.
"Jadi ceritanya itu kita lagi membantu kepolisian dan Babinsa Koramil mendistribusikan paket dari Gubernur. Pendistribusian mulai hari Sabtu (9/5), lanjut sampai malam minggu, malam itu tersisa 13 sampai 14 paket tersimpan di aula kelurahan," kata Uj Sukma Wijaya, relawan COVID-19 Surade, kepada detikcom melalui sambungan telepon, Selasa (12/5/2020).
(sya/mso)