Balada ASN di Sukabumi Klepto Ngutil Paket Bantuan Gubernur

Round-Up

Balada ASN di Sukabumi Klepto Ngutil Paket Bantuan Gubernur

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 13 Mei 2020 11:00 WIB
ASN di sukabumi sembunyikan paket bantuan
Mobil ASN yang menyembunyikan paket bansos di Sukabumi (Foto: dok. Istimewa)
Sukabumi -

AS, seorang ASN yang berdinas di Kelurahan/Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, nekat ngutil paket bantuan sosial dari Gubernur Jawa Barat. Diduga perempuan itu mengidap klepto atau tidak bisa menahan keinginan mengutil.

Aksi AS dipergoki UJ Sukma Wijaya, seorang relawan COVID-19 Surade, yang saat itu baru selesai mendistribusikan paket kepada warga yang terdampak COVID-19. Ia memergoki ASN tersebut tengah menggeser-geser paket bantuan tersebut, lalu menyimpannya di dalam mobil.

"Pulang dari pendistribusian paket, posisi motor saya kan berada di belakang mobil oknum ASN itu. Saya lihat pintu mobil sebelah kiri agak terbuka. Pas saya mau tutup, saya melihat si oknum itu geser-geser paket. Dalam pikiran saya, kenapa si ibu dikasih. Saya saja relawan dan teman-teman tidak ada jatah untuk relawan, masa si ibu dikasih," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut UJ, paket senilai Rp 350 ribu itu berisi beras, tepung, makanan kaleng, telur, mi instan, dan paket vitamin C. "Seluruhnya Rp 500 ribu, yang Rp 150 ribu uang tunai kalau telur terpisah. Jadi tertangkap basah dua kali, yang pertama paket bansos itu kedua dia kedapatan nenteng telur, isi paket namun posisinya terpisah," terang UJ.

UJ mengaku sempat menanyakan hal itu kepada oknum tersebut, namun dijawab paket itu hanya untuk difoto selfie. UJ kemudian melaporkan hal itu ke Mapolsek Surade. "Lurah dan camat sudah tahu, ya itung-itung sebagai efek jera buat yang bersangkutan," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Camat Surade Utang Supratman membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kasusnya kini ditangani Polsek Surade. "Betul, sudah ditangani kepolisian, namun nilai bansos kan sekitar Rp 350 ribu mungkin masuknya tipiring (tindak pidana ringan). Walaupun begitu, kan memang itu nilainya bansos. Kami memantau juga prosesnya," kata Utang.

Menurut Utang, AS mengaku satu paket bansos itu akan diberikan kepada tetangganya.

"Cuma tidak bisa seperti itu kan, harus ada proses, tidak bisa asal diambil begitu. Mungkin nanti sidang tipiring kepada yang bersangkutan. Dari inspektorat juga sudah menghubungi saya, mungkin terkait sanksi karena yang bersangkutan ASN," ujar Utang.

Polisi turun tangan setelah menerima laporan soal itu ada dugaan pelaku mengidap klepto atau tidak bisa menahan keinginan mengutil.

Dugaan soal klepto itu diungkap Kanit Reskrim Polsek Surade Aipda Feri Sahromi. Ia mengatakan peristiwa yang dilakukan AS bukan sekali ini saja terjadi, ada rentetan aksi serupa yang juga dilakukan oleh ASN tersebut. Sedangkan kondisi ekonomi AS tergolong mampu.

"Dugaannya klepto, sebelumnya dia (bertugas) di Jampang Kulon juga sama sering barang kecil, baju, telur, makanan. Di Surade juga (sebelumnya) pernah ngutil barang nggak seberapa, oh jadi sudah biasa. Bagi dia mungkin ya ada kepuasan tersendiri ketika mengambil sesuatu," kata Feri, Selasa (12/5/2020).

Feri juga menyebut alasan untuk selfie tapi memasukkan paket bansos tersebut ke mobil juga tidak logis. "Selfie itu kan alibi dia. Kalau secara terbuka, wajar saja, tapi posisi paket ada di dalam mobil dia," ujarnya.

(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads