Dugaan soal klepto itu diungkap Kanit Reskrim Polsek Surade Aipda Feri Sahromi. Ia mengatakan peristiwa yang dilakukan AS bukan sekali ini saja terjadi, ada rentetan aksi serupa yang juga pernah dilakukan oleh ASN tersebut. Sementara kondisi ekonomi AS tergolong mampu.
"Dugaannya klepto, sebelumnya dia (bertugas) di Jampang Kulon juga sama sering barang kecil, baju, telor, makanan. Di Surade juga (sebelumnya) pernah ngutil barang enggak seberapa, oh jadi udah biasa. Bagi dia mungkin ya ada kepuasan tersendiri ketika mengambil sesuatu," kata Feri, Selasa (12/5/2020).
Feri juga menyebut alasan AS untuk sekedar selfie dan memasukan ke mobil paket bansos tersebut juga tidak logis. "Selfie itu kan alibi dia, kalau secara terbuka wajar saja tapi posisi paket ada di dalam mobil dia," ujarnya.
Sementara itu Camat Surade Utang Supratman menyebut aksi ASN kelurahan itu memalukan. Ia juga tidak menampik ketika AS diduga klepto.
"Klepto, soal itu sih agak mendekati klepto. Ngerakeun (memalukan) ampun, barang teu sapira (barang enggak seberapa) cuma kan itu urusannya bansos," ungkap Utang.
Untuk prosesnya sendiri dijelaskan Utang, pelaku tetap di BAP kepolisian. Meski hanya bernilai Rp 350 ribu, proses tetap berjalan namun kategori tindak pidana ringan (tipiring).
"Tetap harus sidang tipiring, dalam sisi kepegawaiannya juga pihak inspektorat sudah menelepon saya," imbuhnya.
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini