Jubir Tim Satgas Corona RS Unair Surabaya dr Alfian Nur Rasyid SpP memiliki berbagai pengalaman saat menangani pasien Corona. Salah satunya pasien OTG positif tanpa keluhan.
Alfian menceritakan saat itu pasien datang dengan status ODP. Kemudian oleh RS Unair dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif dan harus rawat inap. Kemudian pasien wajib melakukan swab untuk mengetahui lebih pasti apakah pasien positif Corona atau tidak.
"Kondisi bagus tapi nunggu swab kan lama. Orang itu tidak betah di rumah sakit, rasanya seperti dipenjara karena diisolasi," kata Alfian saat dihubungi detikcom, Selasa (12/5/2020).
"Akhirnya dia gedor-gedor pintu, gulung koming (bergulung-gulung) di ruangan minta keluar dan pulang. Dia takut di dalam ruangan sendiri," imbuhnya.
Akhirnya, lanjut Alfian, pasien pulang paksa setelah hasil swab positif Corona keluar. Namun kepulangannya juga atas kesepakatan bersama dan keluarga pasien terlebih dahulu diberi edukasi dan cara merawat pasien.
Cerita lain adalah saat seorang pasien keluar dari ruangan dan jalan-jalan di lorong rumah sakit karena jenuh.
"Ada malah yang diisolasi itu keluar dari ruang isolasi jalan-jalan di lorong bawa infus. Ndak pulang, tapi jalan-jalan. Jenuh mereka, tapi kita kasih pengertian untuk kembali ke ruangan . Dia jenuh sekali. Dia kondisinya bagus ndak butuh oksigen," jelasnya.
Beruntungnya, di RS Unair tidak ada pasien yang sampai kabur karena tidak ingin dirawat. Saat merawat pasien, pihaknya selalu mengedukasi terlebih dahulu.
"Kalau memang mereka ndak berkenan rawat inap kita telepon keluarganya. Kalau mereka ndak kerasan di rumah sakit ya terpaksa dipulangkan tapi tetap isolasi mandiri," pungkas Alfian. (iwd/iwd)