"Totalnya ada 3.637 blanko yang dikeluarkan sampai tanggal 11 Mei 2020," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso via pesan singkat, Selasa (12/5/2020).
Berdasarkan data yang diterima, pemberian blanko paling banyak terjadi di Kabupaten Garut dengan jumlah blanko yang keluar sebanyak 990 lembar. Disusul Kota Bandung dengan jumlah blanko sebanyak 856 lembar.
"Selain teguran tertulis, kita juga melakukan teguran secara lisan. Jumlahnya ada 75.804 pelanggar," tuturnya.
Erlangga menuturkan para pelanggar ini rata-rata melakukan pelanggaran mulai dari tidak menggunakan masker, tidak menggunakan helm saat berkendara sepeda motor, tidak menggunakan sarung tangan, penumpang tidak jaga jarak hingga kendaraan melebihi kapasitas.
Larangan itu juga tertuang dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang pelaksanaan PSBB.
"Paling banyak pelanggaran itu tidak menggunakan sarung tangan. Jumlah pelanggar mencapai 67.486 pelanggar," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) melakukan evaluasi pelaksanaan PSBB. Menurut RK, selama PSBB ini, jumlah kasus positif menurun.
"Saya laporkan sampai tanggal 12 Mei, jumlah pasien di rumah sakit rata-rata sekitar di angka 350-an, jumlah itu turun dibandingkan rentang di akhir April di sekitar 430 pasien . Jadi di Jabar selama PSBB jumlah pasien yang dirawat justru turun jumlahnya, bukannya naik, puncaknya terjadi di akhir April," ujar Kang Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5/2020).
Ia mengatakan tren kematian turun dari semula rata-rata tujuh pasien per hari, sekarang melandai ke angka empat pasien perhari yang meninggal dunia terkait COVID-19. Sementara, angka kesembuhan naik hampir dua kali lipat dibandingkan angka kematian.
"Evaluasi berikutnya, tingkat penyebaran virus yang sebelum PSBB itu di kecepatan indeks 3 untuk reproduksi Covid sekarang turun menjadi 0,86 turun jauh sekali. Menandakan sebelum PSBB karena banyak orang, mudik belum dilarang, kecepatan penularan meningkat tinggi. Sekarang mudik dilarang PSBB diketatkan sekarang turun indeksnya," ucapnya.
(dir/mso)