Dokter perempuan berusia 42 tahun itu tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Kabupaten Kediri. Dia diduga terinfeksi virus Corona saat mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di asrama haji Sukolilo, Surabaya pada 9-18 Maret 2020.
Dia menjalani tes swab pertama pada Rabu (8/4) karena hasil rapid test menunjukkan reaktif pada Jumat (3/4). Hasil tes swab baru keluar 4 hari kemudian, Minggu (12/4). Dokter perempuan ini dinyatakan positif COVID-19.
Sejak positif terinfeksi Corona, dia menjalani isolasi mandiri di rumah dan di RSUD Jombang. Si dokter akhirnya dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah menjalani treatmen selama 27 hari. Karena hasil tes swab yang keluar Sabtu (9/5) menunjukkan dia bebas dari virus Corona.
"Dokter asal Kecamatan Diwek dinyatakan sembuh dari Corona," kata Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran saat dikonfirmasi wartawan, Senin (11/5/2020).
Dokter perempuan itu dinyatakan sembuh setelah dua kali tes swab menunjukkan hasil negatif. Sampel swab diambil dua hari berturut-turut.
Selama diisolasi di RSUD Jombang, lanjut dr Pudji, pasien menjalani sejumlah treatment penyembuhan. Mulai dari pemberian obat klorokuin, vitamin C dosis tinggi, hingga memperbaiki asupan gizinya.
"Kami juga berupaya membuat pasien nyaman, merasa senang, kami motivasi, juga kami arahkan agar tetap bisa bergerak untuk olahraga walaupun di tempat yang sempit," terangnya.
Selain itu, para petugas medis yang merawat pasien positif Corona di RSUD Jombang juga mendapatkan treatment khusus. Agar mereka tidak mudah terpapar COVID-19.
"Selain memakai APD (alat perlindungan diri) para petugas medis juga kami berikan nutrisi ekstra, seperti madu, vitamin C dosis tinggi, telur yang kami berikan setiap saat," jelasnya.
Dengan begitu, pasien positif Corona yang sembuh di Jombang berjumlah dua orang. Pasien sembuh pertama yakni pria 58 tahun guru asal Kecamatan Diwek. (iwd/iwd)