Pernyataan Lengkap Pemerintah 14.265 Kasus Positif COVID-19 Per 11 Mei

Pernyataan Lengkap Pemerintah 14.265 Kasus Positif COVID-19 Per 11 Mei

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 17:23 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto. (Dok BNPB)
Jakarta -

Pemerintah memperbarui data jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah Indonesia per hari ini. Jumlah kasus positif di Indonesia mencapai angka 14.265, 2.881 pasien sembuh, dan 991 pasien meninggal.

"Konfirmasi positif COVID-19 hari ini kita dapatkan 233 orang sehingga totalnya menjadi 14.265 orang. Kasus sembuh meningkat 183 orang sehingga total menjadi 2.881 orang, kasus meninggal meningkat 18 orang sehingga total 991 orang," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Senin (11/5/2020).

Yuri mengatakan data penambahan jumlah kasus yang terkonfirmasi itu mencerminkan proses penularan di tengah masyarakat masih terjadi. Tak hanya itu, masih ada warga yang belum disiplin dan patuh menjalankan protokol pencegahan virus Corona dengan mencuci tangan, memakai masker bila keluar, menjaga jarak, dan tidak berpergian jika tak penting, serta tidak mudik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuri meminta masyarakat mematuhi betul imbauan pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran penularan COVID-19.

Berikut ini pernyataan lengkap Achmad Yurianto dalam update kasus positif COVID-19 11 Mei:

ADVERTISEMENT

Saudara-saudara selamat sore. Pada kesempatan yang baik ini kami akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan update penanganan pandemi COVID-19 yang sudah kita lampaui dalam lebih dari 2 bulan terakhir ini. Saudara-saudara, mari kita kembali lagi kepada hal yang prinsip dan mendasar dari penyakit COVID-19 ini. Penyakit COVID-19 ini adalah penyakit menular yang pasti harus ada sumber penularan dan ada orang lain atau kelompok masyarakat lain yang rentan untuk tertular. Kita ketahui bahwa COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan karena virus dan menyerang sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, kemudian langsung ke paru-paru sampai dengan ke gelembung-gelembung paru.

Penyakit ini, virus ini tumbuh dan menjadi banyak melakukan replikasi di sepanjang dinding saluran. Oleh karena itu pada orang yang di dalam tubuhnya terdapat virus COVID-19 ini pada saat dia batuk, pada saat dia bersin, pada saat dia berbicara maka sebagian dari dinding saluran pernapasan ini akan terlepas keluar bersamaan dengan percikan-percikan ludah yang sangat kecil yang kita sebut droplet. Inilah yang kemudian menyebar luas ke sekitarnya dan bisa saja secara langsung mengenai orang lain di saluran nafasnya sehingga dalam waktu cepat terjadi pemindahan virusnya atau bisa juga mengenai benda benda yang ada di sekitarnya yang karena kemudian tidak kita sadari kita menyentuhnya, maka terjadi pemindahan virus ini dari benda itu ke tangan kita dan selanjutnya tanpa mencuci tangan kita memegang mulut, hidung, mata dsb maka akan terjadi penularan. Oleh karena itu mekanisme ini lah yang harus menjadi dasar bagi kita untuk mengendalikan dan memutuskan rantai penularan. Yang pertama tentunya kita harus melakukan isolasi kepada orang yang membawa penyakit ini, membawa virus ini.

Mekanisme ini tidak begitu mudah bisa kita lakukan karena kita tahu bersama bahwa sekarang ini banyak orang yang membawa virus, namun memiliki keluhan atau gejala yang sangat kecil, sangat minimal bahkan tanpa gejala. Ini lah yang kemudian akan menyebabkan mereka merasa tidak sakit dan merasa tidak perlu kemudian melindungi dirinya. Ini yang menyebabkan sebaran virus ini ke orang lain masih berjalan kemudian cemaran dari benda sekitar dari orang yang tanpa gejala ini lah yang kemudian menjadi sumber penularan di masyarakat.

Saudara-saudara sekalian khusus untuk sumbernya, pada fase-fase awal memang betul sumber ini berasal dari orang yang datang ke tanah air yang membawa penyakit yang kita sebut sebagai imported case. Namun dengan bertambahnya waktu dan kemudian banyaknya proses di masyarakat maka sekarang ini lebih didominasi oleh penularan lokal atau local transmission jadi tidak selalu berasal dari imported case atau kasus yang datang dari luar negeri. inilah yang menjadi problem kita, dan ini lah yang kemudian mestinya menjadi fokus kita bersama untuk kemudian mengendalikannya serta memutus rantai penularan itu. Saat ini problem yang kita hadapi bukan hanya murni berasal dari transmisi lokal, bukan hanya dari penularan local namun seperti telah kita telah ikuti beberapa saat lalu penjelasan Ibu Menteri Luar Negeri banyak sekali saudara saudara kita yang pulang ke tanah air.

Kita tahu kepulangan mereka ini juga terkait dengan adanya pandemi COVID-19 di seluruh dunia, oleh karena itu apapun yang terjadi kita harus menerima karena mereka adalah saudara saudara kita. Pemerintah secara ketat telah menetapkan protokol kesehatan yang tujuannya adalah mengamankan mereka, jangan sampai mereka masuk ke tanah air kita dalam kondisi sakit. Oleh karena itu kita harus melakukan pemeriksaan yang lengkap, yang komprehensif pada semua warga negara kita yang kembali ke tanah air. Tujuannya adalah satu memastikan mereka tidak sakit, manakala mereka sakit maka kewajiban negara untuk merawat mereka agar sampai sembuh tuntas dari penyakit ini. Kemudian yang kedua adalah melindungi kita yang berada di tanah air, saudara saudara mereka di rumah, di kampung, di lingkungannya agar tidak tertular manakala kita tidak bisa mendeteksi mereka yang positif COVID-19. Oleh karena itu ini lah yang menjadi kerja keras kita bukan hanya melindungi saudara kita yang baru kembali dari luar negeri, tetapi juga melindungi semua yang ada di tanah air ini terutama saudara dekat mereka agar tidak tertular.

Mekanisme inilah yang kita lakukan sampai saat ini dan akan terus kita perkuat baik saudara kita yang datang melalui bandar udara maupun melalui pelabuhan laut, juga saudara saudara kita yang kembali melalui pos lintas batas darat. Ini yang harus dilakukan dan inilah yang kemudian kita lakukan. Oleh karena itu kami mohon untuk bisa dipahami bahwa proses kembali mereka ke tanah air bukan kita hambat, bukan kita persulit, tetapi semata mata agar kita maksimal bisa memberikan perlindungan kepada semua. Ini yang harus kita lakukan, kami mohon pengertian keluarga di tanah air bahwa memang ini lah prosedur yang harus kita lakukan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan untuk saudara saudara kita yang baru pulang dari luar negeri.

Saudara saudara transmisi lokal, penularan lokal saat ini menjadi perhatian kita bersama. Oleh karena itu maka kebijakan kita, kebijakan pemerintah untuk yang pertama gunakan masker di mana pun ini menjadi penting karena bukan saja melindungi orang yang rentan agar tidak tertular tapi juga melindungi orang yang sakit agar tidak menularkan ke orang lain baik melalui droplet langsung maupun melalui percikan droplet yang mencemari di daerah atau benda-benda di sekitarnya yang akan berpotensi untuk menjadi sarana penularan. Inilah yang kemudian mengharuskan kita semua mengharuskan masker dan mengharuskan kita semua dengan mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir. Apabila ini kita lakukan bersama sama maka sebenarnya yang lebih penting lagi bukan hanya menggunakan masker tetapi menghindari untuk bertemu, untuk kontak dekat dengan siapapun yang kita tidak mengenalnya, dengan siapa pun di luar rumah.

Oleh karena itu menjaga jarak menjadi sesuatu yang penting, secara mendasar kita sekarang tidak bisa lagi meyakini bahwa saya berada di lingkungan yang aman bahwa saya akan bertemu dengan orang orang yang sehat. Oleh karena itu tidak keluar rumah, tetap berada di rumah, dan semuanya dikerjakan dari rumah sehingga tetap kita bisa produktif dari rumah adalah menjadi pilihan yang terbaik. Tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang terpaksa harus keluar. Oleh karena itu tetap di rumah, tidak melakukan perjalanan kemanapun termasuk tidak mudik, termasuk tidak mudik karena kita tidak bisa memberikan jaminan bahwa sepanjang perjalanan kita, kita akan berada pada posisi yang aman dan tidak tertular oleh penyakit ini. Kita tidak mungkin pada suatu saat terpaksa atau meyakini tidak akan pernah ketemu dengan orang lain tidak pernah terpaksa dalam kontak yang dekat atau kita menggunakan fasilitas sarana yang kita tidak tahu siapa yang menggunakan sebelumnya misalnya pada saat kita berada di rest are kalau menggunakan perjalanan menggunakan jalan tol, berada di toilet umum, di rumah makan dsb. Ini lah yang kemudian memberikan ruang yang paling mungkin untuk terjadinya penularan.

Kemudian keluar rumah untuk hal yang tidak ada gunanya bukan hanya dalam rangka perjalanan, saat ini sering kita melihat banyak sekali anggota keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, yang masih memaksakan keluar rumah untuk hal hal yang tidak membutuhkan tidak memiliki kepentingan yang mendasar menunggu saat berbuka puasa, berkumpul dengan teman, kemudian hanya sekedar untuk melakukan pergaulan saja tetapi memberikan resiko yang lebih besar untuk tertular ini lah yang harus menjadi perhatian kita bersama. Oleh karena itu mari kita perkuat upaya untuk mencegah penularan ini berbasis kepada keluarga. Keluarga adalah struktur masyarakat yang terkecil adalah dasar dari kelompok sosial yang lebih besar kita harus mengendalikan keluarga kita, kita harus bisa menempatkan diri sebagai panutan untuk anak anak kita karena cara ini lah yang paling efektif kita melakukan upaya untuk menangani.

Saudara saudara sekalian dinamika ini atau kepatuhan kita ini di dalam melaksanakan ketentuan pemerintah akan tercermin dari setiap hari kita bisa melihat hasil pemeriksaan laboratorium yang kami umumkan. Sebagai contoh pada hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan 161.351 spesimen. Ini kita periksa dengan dua metode baik menggunakan rapid test PCR maupun menggunakan tes cepat molekuler. Jumlah 161.351 spesimen itu adalah pemeriksaan dari 116.358 orang itu pun dengan menggunakan dua metode baik rapid test PCR maupun tes cepat molekuler. Hasil positif yang kita dapatkan saat ini kita mencatat 14.265 orang, hasil negatif 102.093 orang dari jumlah tersebut kalau kemudian secara keseluruhan di dalam konteks untuk penanganan COVID-19 ini kita telah melakukan pemantauan lebih dari 249.105 orang sebagian besar sudah kita pantau, kemudian pasien dalam pengawasan sebanyak 31.994.

Konfirmasi positif COVID-19 hari ini kita dapatkan 233 orang sehingga totalnya menjadi 14.265 orang. Kasus sembuh meningkat 183 orang sehingga total menjadi 2.881 orang, kasus meninggal meningkat 18 orang sehingga total 991 orang. Sudah 373 kabupaten yang terdampak di 34 provinsi. Oleh karena itu saudara saudara sekalian mari kita pahami betul bahwa penambahan dari hari ke hari ini adalah gambaran bahwa proses penularan masih terus terjadi, masih ada kasus positif yang berada di tengah kita, yang belum melaksanakan isolasi dengan baik, masih ada kelompok masyarakat rentan yang belum menyadari bahwa dirinya berpotensi untuk tertular. Oleh karena itu pastikan bahwa disiplin kita untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, bahwa disiplin kita untuk memakai masker, bahwa disiplin kita untuk menjaga jarak fisik pada saat berkomunikasi, bahwa disiplin kita untuk tetap berada di rumah, bahwa disiplin kita untuk tidak melakukan perjalanan dan tidak mudik harus kita ukur dengan data data yang kita dapatkan hari demi hari. Mari kita bisa melindungi diri kita agar tidak sakit, kita bisa melindungi keluarga kita agar tidak sakit, kita bisa melindungi orang lain, kita bisa melindungi lingkungan kita dan kita bisa melindungi negara kita, kita mampu melindungi negara kita dengan selalu bergotong royong dan selalu bersemangat untuk bersama sama menghentikan memutuskan rantai penularan COVID-19, Indonesia pasti bisa, kita pasti bisa, sekian dan terima kasih.

Halaman 2 dari 3
(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads