.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan asrama haji dijadikan tempat penampungan warga negara Indonesia (WNI) yang pulang dari luar negeri. Penggunaan asrama haji itu nantinya akan dijadikan tempat isolasi bagi WNI yang baru datang dari luar negeri.
Lalu, bagaimana nasib pelaksanaan ibadah haji 2020 apabila asrama haji digunakan sebagai tempat penampungan WNI dari luar negeri? Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, pemerintah saat ini masih menunggu keputusan resmi pelaksanaan ibadah haji 2020 dari Kerajaan Saudi Arabia. Artinya, belum ada keputusan batal atau tetap dilaksanakan ibadah haji 2020 di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Untuk menetapkan pelaksanaan ibadah haji 1441 H/2020 M, masih tetap menunggu keputusan dari Kementerian Haji Kerajaan Saudi Arabia," ujar Zainut saat dihubungi detikcom melalui aplikasi pesan singkat, Senin (11/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zainut mengatakan, apabila sudah ada putusan resmi dari Kerajaan Saudi Arabia batal atau tidaknya pelaksanaan ibadah haji 2020, Kemenag akan menggelar rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII DPR. Rapat tersebut bertujuan membahas teknis pelaksanaan dari keputusan tersebut.
"Tadi saat raker dengan Komisi VIII diputuskan akan dibahas dengan DPR kembali dalam rapat khusus setelah ada keputusan dari Saudi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) setuju menggunakan asrama haji untuk menampung warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Keputusan itu diambil agar pengawasan para WNI dari luar negeri itu lebih mudah.
"Bapak Presiden tadi telah menyetujui untuk menggunakan asrama haji sehingga seluruh ABK, seluruh pelajar, dan juga jamaah tablig yang kembali ke Tanah Air bisa ditampung pada satu kawasan sehingga memudahkan pengawasan dan kontrolnya," ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam siaran langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Senin (11/5).
Kategori WNI yang akan ditampung di asrama haji itu disebut Doni untuk semuanya, baik anak buah kapal (ABK) maupun para pekerja migran Indonesia (PMI). Sebab, selama ini mereka ditampung sementara di sejumlah hotel untuk isolasi, tetapi pengawasannya kurang.
Doni menyebut selama ini pengawasan para WNI dari luar negeri yang diisolasi di sejumlah hotel kurang optimal. Para WNI itu diisolasi berkaitan dengan pencegahan penularan virus Corona baru (COVID-19).
