Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto membantah ada relaksasi PSBB di wilayahnya. Pengetatan tetap dilakukan selama PSBB dilakasanakan di Kota Bogor meski kurva kasus Corona landai.
"Kalau ada yang bilang di Kota Bogor relaksasi, itu tidak benar. Kurva memang cenderung melandai, tetapi belum aman," tegas Bima.
Bima menyebut, pihaknya justru saat ini tengah mengantisipasi pergerakan orang menjelang lebaran, terutama di kawasan pasar. Sebab, kata Bima, pasar menjadi salah satu lokasi yang sangat memungkinkan menjadi lokasi penyebaran virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap, tidak ada relaksasi atau pelonggaran dalam penerapan PSBB, terlebih menjelang lebaran. Sebab menurutnya, jika ada kelonggaran dalam pelaksanaan PSBB maka diprediksi akan terjadi ledakan kasus Corona menjelang lebaran.
"Bisa terjadi ledakan menjelang lebaran, kalau kita longgar, meledak. Pasti meledak menjelang lebaran kalau kita longgar," kata Bima meyakinkan.
Bima Arya menyebut, pasar menjadi salah satu lokasi penyebaran virus Corona, selain rumah sakit dan stasiun.
"Karena saat ini tempat penyebaran COVID-19 diduga adalah pasar dan stasiun. Stasiun Insyaallah kita sedang buat aturan agar penumpang benar-benar bisa menjaga jarak. Ya kita sih inginnya di-stop total, tapi kalau pun tidak dengan pembatasan yang luar biasa ketat," terang Bima.
"Nah pasar ini yang paling repot, apalagi menjelang lebaran. Masih banyak pelanggaran di pasar, mulai dari pelanggaran sosial distancingnya, pelanggaran dalam hal unit ekonomi yang tidak dikecualikan yang masih beroperasi. Karena itu kita imbangi dengan test ini," imbuhnya.
(mud/mud)