Sejak ada pedagang dinyatakan positif Corona, beberapa pasar di Surabaya pun ditutup sementara. Penutupan atau karantina itu dilakukan selama 14 hari guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Sedang pasar lainnya dilakukan sosialisasi agar mencegah penyebaran Corona, dengan memakai masker dan physical distancing
Hingga kini, sudah ada 8 pasar yang ditutup. Baik yang dikelola PD Pasar Surya maupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).
"Kalau PD Pasar lima, kalau LPMK itu ada tiga," kata Kepala Bagian Perekonomian dan usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro kepada wartawan, Senin (11/5/2020).
"Jadi pertama yang PD Pasar itu Pasar Kapasan, PPI, Pasar Kupang Gunung, Simo gunung, Pasar Simo. Kalau yang lainnya itu pasar LPMK seperti pasar di Keputih, Jojoran, Mojo," tambahnya.
Hebi menjelaskan, jika ada pedagang yang positif maka pasar tersebut harus dikarantina selama 14 hari. Semua kegiatan di pasar berhenti untuk sementara.
Namun sebelum dilakukan penutupan sementara, dilakukan rapid test terlebih dahulu kepada orang yang pernah kontak. Dari rapid test itu akan ketahuan virus Corona ini sudah menyebar atau belum.
"Tidak semua (pedagang), karena rapid tesnya juga terbatas, jadi kita sampling. Seperti misalnya kemarin itu di Pasar Simo dan Simo Gunung itu kita sampling. Di Simo Gunung kita rapid 10 orang ternyata yang positif 4 orang, di Pasar Simo kita sampling 20 yang positif 1. Jadi terpaksa kita tutup sementara," jelasnya.
Menurutnya, jika semua pedagang maupun pembeli disiplin akan protokol dari pemerintah, maka tidak akan ada klaster baru di pasar Surabaya. Tapi, untuk penerapan physical distancing diakuinya sangat sulit dilakukan masyarakat.
"Di pasar itu memang sulit dilakukan. Karena jumlah lapaknya sama pedagang itu masih lebih banyak jumlah pedagangnya jadi ya mepet mepet seperti itu," ujarnya.
Jalan satu-satunya, lanjut Hebi, yaitu terus melakukan sosialisasi. Meskipun masih ada pasar yang buka, setiap hari pihaknya terus melakukan sosialisasi.
Terpenting, kata Hebi, adalah treatement kepada orang yang terjangkit. Mulai dari ODP, PDP dan positif Corona. Begitu ditemukan kasus baru langsung dipisahkan.
"Memang sulit kalo untuk pasar ini di satu sisi kebutuhan itu ada di sana. Kalau misalnya kita itu cermat dan bersama sama, tapi ini kan ada hal yang tidak bisa langsung dilakukan terkait sarana dan prasarana. Seperti rapid tesnya juga terbatas," pungkasnya.